Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Pikiran Rakyat Diaktivasi Kembali, Perkuat Kualitas Jurnalisme

- 8 Maret 2021, 20:18 WIB
KETUA Komisi Kompetensi PWI Pusat Kamsul Hasan (berbatik) memberikan asistensi penyusunan modul UKW Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Pikiran Rakyat Media Network.
KETUA Komisi Kompetensi PWI Pusat Kamsul Hasan (berbatik) memberikan asistensi penyusunan modul UKW Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Pikiran Rakyat Media Network. /Foto: PRMN/

SEPUTARTANGSEL.COM - Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Pikiran Rakyat diaktivasi kembali.

Sejak 2012, Pikiran Rakyat sebetulnya sudah terdata sebagai Lembaga Uji Kompetensi Wartawan di Dewan Pers.

Langkah reaktivasi ini diawali dengan menyusun modul Uji Kompetensi Wartawan, dilanjutkan dengan Traning of Trainer (TOT) untuk menjaring para wartawan senior yang sudah berkategori kompetensi Utama untuk menjadi penguji.

Baca Juga: Shinta Nuriyah Wahid Ultah, Mengalir Ungkapan Doa dari Netizen Berbarengan International Womans Day

Baca Juga: Korea Selatan Tidak Temukan Kasus Kematian Setelah Menerima Vaksin AstraZeneca

Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) menghadirkan Ketua Komisi Kompetensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Kamsul Hasan, dalam penyusunan modul Uji Kompetensi Wartawan (UKW) tersebut, Senin 8 Maret 2021 di Aula Pikiran Rakyat, Jalan Asia Afrika 77 Kota Bandung.

Modul diadopsi dari silabus UKW PWI dan Dewan Pers yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan UKW di lingkungan 162 jaringan portal di bawah naungan PRMN.

Penyusunan modul UKW Lembaga Uji Pikiran Rakyat ini berlangsung sehari sebelum pelaksanaan pelatihan untuk calon penguji (Training of Trainers/TOT) pada Selasa 9 Maret 2021.

Baca Juga: Usai Mendapatkan Serangan 10 Roket di Pangkalan Militer AS di Irak, Begini Respon Pentagon

Baca Juga: Kelompok Pemberontak Houthi Serang Arab Saudi dengan 3 Drone Bahan Peledak

TOT diikuti oleh 20 wartawan berkompetensi utama yang diharapkan menjadi calon penguji UKW Lembaga Uji Pikiran Rakyat.

TOT mengundang narasumber kompeten dari Dewan Pers, yakni Hendry C Bangun dan Direktur UKW PWI, Rajab Ritonga serta Ketua Komisi Kompetensi PWI, Kamsul Hasan.

CEO Pikiran Rakyat Media Network Agus Sulistriyono berharap kegiatan TOT menjadi rintisan bagi peningkatan kualitas jurnalisme yang diusung baik oleh PRMN maupun lebih dari 160 jaringan portal di bawah naungan PRMN.

Baca Juga: Menko Polhukam Mahfud MD, Revisi Pernyataannya: AD/ART Partai Demokrat Baru Disahkan Mei 2020

Baca Juga: Olimpiade Tokyo Ditunda Lagi Tahun Depan, 110 Ribu Volunteers 'Digantung' Ketidakpastian

“Ini tugas berat dan besar tetapi harus kita lakukan untuk semakin melengkapi persyaratan legal lembaga pers dan tentu meningkatkan kualitas jurnalisme yang dilakukan oleh teman-teman semua,” ungkap Sulis, panggilan akrab Agus Sulistriyono.

Bukan media sosial

Agus Sulistriyono melanjutkan, bagaimanapun kinerja jurnalistik harus dibedakan dengan media sosial.

Walaupun ekosistem digital telah mengubah tatanan dan beberapa aspek terkait bisnis media online, secara kelembagaan media massa (online) harus dibedakan dengan media sosial.

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, Blackpink Dinobatkan Sebagai Wanita Berpengaruh dalam Industri Hiburan Dunia

Baca Juga: Sinar Mas Land Dapat Izin Menhub Garap Pembangunan Stasiun Jatake

“Aspek hukum yang menaungi media massa online dengan media sosial jelas berbeda sehingga persyaratan kelembagaan maupun personal dari praktisi media massa harus kita penuhi. Hal ini juga menjadi bagian dari upaya perlindungan praktisi media online,” kata Sulis.

Dalam penyampaian materi untuk penyusunan modul UKW, Kamsul Hasan membahas secara rinci segenap aspek hukum yang terkait praktik jurnalistik.

Di dalamnya terdapat mata uji untuk UU Pers, Kode Etik Jurnalistik dan pedoman pemberitaan terkait, di antaranya Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA).

Baca Juga: Demokrat Versi AHY Tunjukkan AD/ART Partai Demokrat Versi KLB Disyahkan Yasona Laoly

Baca Juga: Kaesang Menjawab, Aku Juga Dimaki-Maki tapi Yo Wislah Aku Diam Aja

“Untuk media digital juga ada penekanan pada Pedoman Pemberitaan Media Siber. Inilah yang membedakan dengan modul untuk UKW berkarakter media cetak. Jadi modul yang dipakai PRMN diselaraskan dengan karakter media online,” ujarnya.

Penanggung jawab Lembaga Uji Kompetensi Pikiran Rakyat Erwin Kustiman menjelaskan, pelaksanaan TOT ini merupakan bagian dari upaya aktivasi Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Pikiran Rakyat yang sebetulnya sudah sejak 2012 terdata sebagai Lembaga Uji di Dewan Pers.

“Pelaksanaan TOT ini untuk menjaring para wartawan senior yang sudah berkategori kompetensi Utama untuk menjadi penguji UKW khusus Lembaga Uji PR. Ada 20 pserta pada TOT ini dan diharapkan semakin melengkapi tenaga penguji pada Lembaga Uji Kompetensi Pikiran Rakyat,” ungkap Erwin.

Baca Juga: Dua Kubu Partai Demokrat ke Kemenkumham, Ferdinand Hutahaean: Pertarungan Dimulai

Baca Juga: Menag Yaqut dan Ribuan ASN Kementerian Agama Jalani Vaksinasi Covid-19 Hari Ini

Ia menambahkan, penyelenggaraan TOT ini sepenuhnya di bawah supervisi Dewan Pers agar kemudian Lembaga Uji kompetensi PR ini mendapat akreditasi dan dinyatakan aktif menjalankan peran dan fungsinya oleh Dewan Pers.

“Pada 29-30 Maret mendatang kami juga akan menggelar UKW yang pertama dan diikuti oleh 24 wartawan dari jenjang UKW Muda, Madya, dan Utama di lingkungan PRMN,” katanya.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x