Uji Coba Tahap II Vaksin Nusantara Segera Digelar, Simak Kelebihannya Menurut Dahlan Iskan

- 20 Februari 2021, 08:34 WIB
Vaksin Covid-19 untuk lansia dan komorbid bisa dilakukan dengan pemeriksaan skrining
Vaksin Covid-19 untuk lansia dan komorbid bisa dilakukan dengan pemeriksaan skrining /Foto: kemkes.go.id/

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Beberapa hari ini ramai diberitakan tentang Vaksin Nusantara. Salah satu vaksin yang dikembangkan di Indonesia dan digagas oleh Mantan Menteri Kesehatan, dr Terawan Agus Putranto.

SeputarTangsel.com mengutip dari Antara, Vaksin Nusantara disebut juga sebagai Vaksin Merah Putih.

Saat ini vaksin masih dikembangkan dengan kerja sama Departemen Kesehatan, Laboratoium Universitas Diponegoro, dan perusahaan Amerika dengan nama Alvita Biomedia INc.

Baca Juga: Beberapa Pemukiman dan Jalan di Jakarta Tergenang Akibat Hujan Dini Hari, Ini Titik Banjirnya

Baca Juga: Puluhan Paus Mati Terdampar di Wilayah Pantai Selatan Madura

Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy, vaksin Nusantara masih terus mengalami uji coba. Idealnya sampai tahap III.

Jika semuanya sukses, vaksin baru dapat digunakan sekitar bulan Mei 2021. Sementara ini, tahap I dan II vaksinasi di Indonesia masih menggunakan Sinovac. Ini digunakan untuk mengejar waktu penghentian penyebaran Covid-19.

“Tahap kedua masih pakai Sinovac, kita kan mengejar waktu. Akan terus kita gunakan sambil menunggu ada Vaksin Merah Putih, sambil nanti kontrak-kontrak vaksin lain,” ujar Muhadjir Effendi.

Baca Juga: Kepada Teten Masduki, Shopee Sampaikan Dominasi Pedagang Lokal dan UMKM di Platform adalah 97 Persen

Baca Juga: Pelajar 16 Tahun Mampu Retas Data Base Kejagung, Begini Kronologinya

Tidak semua pakai Sinovac karena akan banyak vaksin-vaksin produk dalam negeri.

"Indonesia akan banyak membutuhkan vaksin,” tegas Muhadjir Effendi.

Vaksin Nusantara sendiri sudah dikembangkan beberapa bulan.

Sejatinya vaksin ini ditemukan oleh orang Amerika. Namun, beberapa orang Indonesia terlibat di dalamnya. Untuk pengembangan, dipercayakan kepada Terawan.

Baca Juga: Kabar Mengejutkan Kalina Ocktaranny Batal Nikah Dengan Vicky Prasetyo, Ada Apa?

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini 20 Februari 2021, Lengkap mulai Trans7, TransTV, SCTV, GTV, NET TV, ANTV hingga RCTI

Dalam tulisannya di DIs Way, Dahlan Iskan menyebutkan beberapa nama yang terlibat. Di antara mereka, ada Haryono Winata (Liu Ming Ming) dan Prof. Dr. Taruna Ikrar yang menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi di AS.

Selain itu, tentu saja juga melibatkan beberapa peneliti utama Undip, yaitu dr. Djoko Wibisono, dr Muhammad Karyana, dan Dr. Muchlis Achsan.

Mereka semua orang-orang yang kredible di mata Dahlan Iskan.

Baca Juga: Kapolda Banten Imbau Masyarakat yang Dirugikan Mafia Tanah, Kontak Satgas

Baca Juga: Waspada, 20 Hingga 21 Februari DKI Diperkirakan Hujan Ekstrem pada Dini Hari

Vaksin Nusantara sudah melakukan uji coba tahap I. Pada tahapan ini, relawannya adalah masyarakat sekitar RS Karyadi, Semarang. Termasuk satpam dan karyawan RS. Semuanya berjumlah 126 orang yang lolos tes kesehatan.

Lebih lanjut, Dahlan Iskan dalam tulisannya di DIs Way yang menyatakan ada empat kelebihan vaksin Nusantara.

Pertama, vaksin hanya dilakukan sekali seumur hidup. Tidak seperti vaksin lain di dunia yang hanya memberi kekebalan 9 bulan sampai 1 tahun, setelah itu harus vaksinasi ulang.

Baca Juga: Wow, Peretas Database Kejagung Seorang Pelajar 16 Tahun!

Baca Juga: Saiful Jamil Ajukan PK Kasus Suapnya, KPK Siapkan Kontramemori ke PN Jakpus

Kedua, vaksinasi hanya diberikan dalam satu kali suntik. Tidak dua kali seperti Vaksin Sinovac yang saat ini digunakan di Indonesia.

Ketiga, disuntik dengan Vaksin Nusantara tidak sakit.

Selama ini, suntik vaksinasi Covid-19 sakit karena jarum masuk otot lengan agar efektif. Sementara Vaksin Merah Putih tidak. Sehingga suntikan tidak dirasakan sakitnya.

Keempat, vaksin tidak perlu diletakkan dalam suhu dingin. Dengan demikian, distribusinya akan dengan mudah menjangkau berbagai wilayah Indonesia.

Baca Juga: Sebanyak 15 Tersangka Mafia Tanah Rumah Orang Tua Dino Patti Jalal Akhirnya Terungkap

Baca Juga: Mahfud MD, Said Didu, dan Rizal Ramli Berduka, Ibunda Fadli Zon Meninggal Dunia

Dahlan Iskan menuliskan jika ini berhasil, sebagai Bangsa Indonesia tentu akan bangga. Vaksin melompati dan menyalip jenis lain.

“Johnson & Johnson menyalip Pfizer dan Astra Zeneca dengan penemuannya cukup sekali suntik. Pfizer sendiri menyalip Tiongkok-Sinovac dalam hal efikasi lebih tinggi hingga lebih dari 95%. Kini Vaksin Nusantara-nya dokter Terawan akan menyalip banyak tikungan sekaligus,” tulis Dahlan Iskan.

Uji vaksin tahap II akan segera dilaksanakan. Jumlah relawan dan dosis akan ditingkatkan.

Baca Juga: Lowongan Kerja di Dinas Kesehatan DKI, Buruan Ikut!

Baca Juga: Pemkot Tangsel Terima Donor Plasma dari Penyintas Anggota Polres dan Kodim 0506

Dalam barisan relawan tahap ini ada Dahlan Iskan dan isteri, Terawan, dan beberapa pengusaha nasional. Di antaranya adalah Tomy Winata. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

x