SEPUTARTANGSEL.COM - Indonesia adalah negara yang memproduksi rokok dalam jumlah yang banyak.
Ini disebabkan karena banyak orang Indonesia yang menjadi perokok.
Meskipun hampir tiap tahunnya cukai rokok mengalami kenaikan, nyatanya konsumsi rokok tidak berkurang sedikit pun.
Baca Juga: CEK FAKTA: Muncul Kubah Lava Baru di Gunung Merapi, Benarkah?
Baca Juga: Bareng Elon Musk, Anies Baswedan Disebut Pahlawan Transportasi 2021
Kini kenaikan cukai rokok sebesar 12,5 persen resmi diberlakukan di awal Februari 2021.
Dipastikan, perokok harus merogoh kocek lebih dalam lagi untuk membeli rokok, karena harga rokok akan naik.
Selain itu, hal ini diprediksi bakal menurunkan jumlah produksi rokok dalam negeri.
Baca Juga: Selain Donor Plasma Konvalesen, Sel Punca atau Stem Cell Jadi Harapan Bagi Pasien Covid-19 Berat
Baca Juga: Menikah Dengan Ali Syakeb yang Jadi Idola Sejak Lama, Margin Wieheerm Mengaku Seperti Mimpi
Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan memperkirakan produksi rokok akan berkurang 3,3 persen akibat pemerintah menaikan harga cukai rokok.
“Kami sudah melakukan simulasi produksi rokok 2021 turun 2,2 hingga 3,3 persen,” kata Kepala Sub Bidang Cukai Kemenkeu, Sarno, dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara.
Dalam paparannya, Sarno juga menjelaskan bahwa diperkirakan 288 miliar batang rokok tidak akan diproduksi selama 2021 dikarenakan kenaikan cukai 12,5 persen tersebut.
Baca Juga: Innalillahi, Gus Mus Berduka Atas Wafatnya KH Atabik Ali
Baca Juga: Herniati Mencari Anaknya, Julianti yang Sudah Terpisah 23 Tahun
”Kebijakan cukai tahun ini dilakukan dengan dengan lebih fokus kembali dalam pengendalian konsumen,” ujar Sarno.
Pengendalian itu, kata dia, ditandai dengan besaran kenaikan cukai lebih tinggi yang dominan pada golongan Sigaret Kretek Mesin (SKM).
Baca Juga: Warga Kecam Kudeta, Jenderal Militer Matikan Internet Myanmar
Baca Juga: Setelah 1 Tahun Pandemi, China Izinkan WHO Kunjungi Wuhan
Apalagi, SKM memiliki porsi besar pangsa pasar mencapai 71,7 % dibanding golongan yang memiliki kandungan lokal rendah rendah yakni Sigaret Putih Mesin (SPM).
Padahal rokok dapat menyebabkan penyakit tumbuh di dalam diri kita. ***