"Kami pernah sampaikan anggota-anggota kami diisi oleh orang-orang yang ahli dan paham (Agama). Dalam hal ini terpilih dari madrasah dan pesantren. Apalagi mereka ada putra tokoh-tokoh agama sehingga kita bisa rekrut kita kembangkan menjadi polisi yang mengabdi," ujarnya.
Hal ini guna membangun citra polisi di masyarakat, pasalnya santri merupakan orang-orang yang dianggap lebih paham akan agama.
Kemudian, dia juga ingin menjadikan Polri lebih humanis namun tegas di mata masyarakat.
Baca Juga: Menhub Wajibkan Calon Penumpang Kereta Api Puasa Satu Jam Sebelum Tes GeNose
Baca Juga: Klarifikasi Kementerian Kesehatan Soal Tagihan Biaya Perawatan Covid-19 di Rumah Sakit
"Ke depan itu program kita dimana kita pingin polisi ini bisa tegas tapi humanis tanpa menggunakan kekuatan saat kita bilang ini boleh dan ini tidak boleh. Mana kala memang nilai nilai tersebut dimiliki anggota kami," ungkapnya.
Sementara itu, KH. Said Aqil Siroj mengaku akan terus mempertahankan silaturahmi antara PBNU dengan Polri untuk terus meningkatkan sinergi keduanya.
"Oleh karena ini silahturahim atau tatap muka kita tingkatkan dan menyamakan persepsi bersama Polri, dan pemahaman bangsa, pemahaman agama, pemahaman budaya, pasti bisa kuat," tuturnya.***