SEPUTARTANGSEL.COM- Komnas HAM akhirnya mengeluarkan keterangannya terkait dengan penembakan 6 anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta Cikampek KM50.
Setelah melalui beberapa tahapan yang dilakukan, mulai peninjauan ke tempat kejadian perkara (TKP), keterangan saksi, saksi ahli, barang bukti serta pengujian barang bukti, didapat beberapa kesimpulan.
Salah satunya, komnas HAM menyimpulkan kematian 6 anggota Laskar FPI ini merupakan peristiwa dalam konteks yang berbeda.
Baca Juga: Kerusakan Hutan di Sumatera Selatan Membuat Aktivis Lingkungan Prihatin
Baca Juga: CEK FAKTA: Vaksin Covid-19 Sinovac Beri Efek Samping Perbesar Alat Kelamin, Tidak Benar
Menurut Komnas HAM dalam siaran pers yang dikutip Seputartangsel dari Twitter @KomnasHAM, insiden di KM49 Tol Jakarta-Cikampek yang menewaskan 2 (dua) orang Laskar FPI substansi konteksnya merupakan peristiwa saling serempet antar mobil dan saling serang antara petugas dan laskar FPI dengan menggunakan senjata api.
Sedangkan, terkait dengan peristiwa KM50 terhadap empat orang masih hidup dalam penguasaan petugas resmi negara.
Yang kemudian juga ditemukan tewas, maka peristiwa tersebut merupakan bentuk dari Peristiwa Pelanggaran HAM.
Baca Juga: Sebelum dan Sesudah Vaksinasi Covid-19, Kata Dokter Dirga Persiapkan Hal Ini