SEPUTARTANGSEL.COM – Curah hujan yang tinggi di kawasan Gunung Semeru mennjadikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang meningkatkan kewaspadaan bahaya sekunder lahar dingin.
Hal ini disampaikan Kabid Penanggulangan Bencana dan Logistik Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi kepada wartawan, Senin 14 Desember 2020.
Wawan menjelaskan, lahar dingin Gunung Semeru sering muncul saat hujan deras mengguyur kawasan lereng dan puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Baca Juga: Diminta Jadi Kuasa Hukum Habib Rizieq, Ini Jawaban Mengejutkan Hotman Paris
Baca Juga: Ketua Umum FPI dan Panglima LPI Sambangi Polda Metro untuk Diperiksa Kasus Kerumunan
Ia menyebutkan, saat ini bahaya sekunder yang menjadi fokus utama selain bahaya primer dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru itu sendiri.
“Hal ini menjadi fokus utama kita di bahaya sekunder, sisa material di Curah Kobokan itu masih banyak dan di bawahnya masih panas. Apabila hujan pasti ada pergeseran,” kata Wawan dikutip Seputartangsel.com dari BPBD Kabupateng Lumajang.
Baca Juga: Rekonstruksi 58 Adegan: Dua Laskar FPI Tewas Sebelum Masuk Tol, Empat di Mobil Polisi
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa antisipasi jika terjadi lahar dingin, pihaknya telah menempatkan petugas di tempat di titik sungai yang menjadi aliran lahar dingin di Gunung Semeru.***