Benny Wenda Jadi Presiden Sementara Papua Barat: Kami Siap Menjalankan Negara Kami

- 2 Desember 2020, 17:04 WIB
Presiden Sementara Papua Barat, Benny Wenda.
Presiden Sementara Papua Barat, Benny Wenda. /Foto: Twitter@BennyWenda//

Sementara itu, Juru Bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB, Ravina Shamdasani mengatakan, menjelang 1 Desember, pihaknya sering merasa terganggu, karena seringkali terjadi aksi kerusuhan dan kekerasan di Papua Barat.

"Kami terganggu dengan meningkatnya kekerasan selama beberapa minggu dan bulan terakhir di provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia. dan peningkatan risiko ketegangan dan kekerasan baru," kata Ravina Shamdasani.

Dia mengatakan, dalam satu insiden yang terjadi pada 22 November, seorang remaja berusia 17 tahun ditembak mati, dan seorang remaja lainnya terluka dalam baku tembak dengan polisi. Kemudian, jasad remaja itu ditemukan di gunung Limbaga di distrik Gome, Papua Barat.

Baca Juga: Token Listrik Gratis PLN Desember 2020, Begini Cara Dapat Melalui WA dan www.pln.co.id

Dia juga menyinggung pembunuhan pendeta gereja Yeremia Zanambani, yang tubuhnya ditemukan di dekat rumahnya di distrik Hitadipa, yang saat ditemukan tubuhnya penuh dengan peluru dan luka tusuk.

"Yeremia Zanambani mungkin telah dibunuh oleh anggota pasukan keamanan," kata Ravina Shamdasani.

Tak hanya itu, Ravina Shamdasani juga menyoroti serangkaian pembunuhan yang terjadi pada September dan Oktober 2020.

"Sebelumnya, pada September dan Oktober 2020 ada rangkaian pembunuhan yang meresahkan, setidaknya enam individu, termasuk aktivis dan pekerja gereja, serta warga non-pribumi. Setidaknya dua anggota pasukan keamanan juga tewas dalam bentrokan," kata Ravina Shamdasani.

Baca Juga: Kasus Pemeriksaan Habib Rizieq, Moeldoko: Tidak Perlu Unjuk Kekuatan dan Harus Taat Hukum

Sebelumnya, sebanyak 36 pengunjuk rasa ditangkap di Manokwari dan Sorong dalam protes pro-kemerdekaan pada akhir pekan.

Halaman:

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x