Survei Kemenkes: Penolakan Vaksin Covid-19 Tertinggi di Aceh dan Sumatera Barat

18 November 2020, 21:07 WIB
Ilustrasi simulasi pemberian vaksin. /Foto: Kemenkes/

SEPUTARTANGSEL.COM – Sebagian besar masyarakat Indonesia diyakini menerima disuntik vaksin Covid-19.

Hal itu terungkap dalam survei yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Survei dilakukan Kemenkes bersama Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dengan dukungan UNICEF dan WHO tentang penerimaan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Kemenag: Ada 832 Guru GTK Non PNS Buddha Akan Terima Bantuan Subsidi Gaji Rp600 Ribu

Baca Juga: Bawa Dua Bom Lontong, Dua Terduga Teroris Poso Ditembak Mati Satgas Tinombala Polri

Dari hasil survei diketahui, sebanyak 64,8 persen responden menyatakan bersedia menggunakan vaksin Covid-19.

Kemudian, sebanyak 27,6 persen responden menyatakan ragu, dan 7,6 persen menolak vaksin tersebut.

“Dari hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia telah mendengar tentang vaksin Covid-19 dan bersedia menerimanya.” Kata Sekretaris Jenderal Kemenkes, Oscar Primadi dalam keteranganya Rabu 18 November 2020.

Baca Juga: Menjelang Musim Natal, Sinterklas Datang ke Laut Mati

Baca Juga: Polri Pastikan Tak Akan Keluarkan Izin Reuni 212

Oscar menjelaskan, dalam survei didefinisikan bahwa Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur menjadi dua provinsi yang mempunyai penerimaan vaksin tertinggi.

Sebanyak 74 persen responden Papua Barat dan 70 persen responden NTT mau menggunakan vaksin Covid-19.

Sementara itu, untuk tingkat penolakan vaksin tertinggi berada di Provinsi Aceh dan Sumatera Barat.

Baca Juga: Jokowi: Paling Lambat Desember 2020, Sudah Ada Bentuk Vaksin Covid-19 Jadi Atau Bahan Baku

Baca Juga: 16 Bulan Berpisah, Rey Utami Kini Habiskan Waktu Bersama Anak

Berdasarkan survei, hanya 46 persen responden di Aceh dan 47 persen responden di Sumbar yang bersedia menerima vaksin.

Sementara berbagai alasan penolakan responden pun bermunculan. Mulai dari alasan tidak yakin keamanan vaksin (30 persen), tidak yakin vaksin efektif (22 persen), tidak percaya vaksin (13 persen), takut efek samping (12 persen), keyakinan agama (8 persen), dan lainnya (15 persen).

Survei tersebut dilakukan pada tanggal 19-30 September 2020 terhadap 115 ribu responden di 34 provinsi.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 , Jumlah Asing ke Jepang Turun Hampir 100 Persen

Baca Juga: Acara Pesta Pernikahan Putri Habib Rizieq, Polda Metro Jaya Masih Selidiki Unsur Pidana

Ada sekitar 69 persen dari seluruh responden berasal dari Pulau Jawa dan 13 persen dari Pulau Sumatera.

Survei ini mendapat dukungan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF.

Oscar menegaskan, pihaknya memastikan vaksin Covid-19 aman.

Baca Juga: Anies Baswedan Dicecar 33 Pertanyaan oleh Penyidik, Saat Klarifikasi Acara Habib Rizieq

Baca Juga: Simak, BLT Subsidi Gaji Untuk Guru Honorer dan Tenaga Pendidik Hanya Cair Ke Rekening Ini

”Kami juga melibatkan petugas kesehatan dan membangun kapasitas mereka, karena petugas kesehatan merupakan sumber informasi paling terpercaya di masyarakat,” jelasnya dikutip Seputartangsel.com dari laman resmi satgas Covid-19.

Diketahui, pemerintah Indonesia menetapkan vaksin sebagai opsi utama keluar dari pandemi Covid-19.

Indonesia bekerja sama dengan sejumlah perusahaan internasional dalam memproduksi vaksin. Bahkan pemerintah telah melakukan sosialisasi vaksin Covid-19.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler