Penyebaran Covid-19 di Sekolah, KPAI: Pemerintah Harus Belajar dari Israel

20 Agustus 2020, 18:04 WIB
Sejumlah murid SD Negeri Curug mengikuti kegiatan belajar mengajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan era normal baru (new normal) di Serang, Banten, Selasa 18 Agustus 2020. Pemda setempat mulai tanggal 18 Agustus memberlakukan kegiatan belajar tatap muka di sekolah tertentu yang memungkinkan penerapan protokol kesehatan dan di area zona hijau untuk dievaluasi kembali setiap pekan guna dijadikan bahan pertimbangan untuk menghentikan atau melanjutkan kegiatan tersebut. /ASEP FATHULRAHMAN/ANTARA FOTO

SEPUTARTANGSEL.COM - Ancaman penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah hendaknya diperhatikan pemerintah sebelum mengaktifkan kembali kegiatan belajar tatap muka di sekolah.

Karena itu Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah Indonesia belajar dari negara-negara lain.

"Kami melihat Indonesia harus belajar dari negara lain. Israel contohnya, menutup sekolah pada 3 Juni setelah membukanya pada 3 Mei 2020," kata Komisioner bidang Pendidikan KPAI Retno Listyarti saat diskusi daring yang dipantau di Jakarta pada Rabu, 19 Agustus 2020.

Baca Juga: Bagaimana Alur TikTok Bermitra Dengan Perusahaan AS UnitedMasters?

Hanya dalam waktu sebulan, sebanyak 2.026 siswa, guru, dan staf di sekolah di Israel dinyatakan positif Covid-19.

Kemudian 28.147 siswa harus dikarantina karena diduga terpapar virus tersebut.

KPAI mencemaskan kondisi serupa terjadi di Indonesia apabila pembelajaran tatap muka tetap dilakukan tanpa penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga: Pakar: Pemerintah Perlu Maksimal Cegah Penyebaran Covid-19, Masyarakat Harus Disiplin

KPAI, katanya, terus fokus melihat sejauh mana kesiapan sekolah dalam melaksanakan proses belajar mengajar tatap muka dengan protokol kesehatan.

"Karena kesiapan ini menjadi hal yang terukur. Anak selamat atau tidak, terlindungi atau tidak," ujar Retno sebagaimana dikutip Seputartangsel.com dari Antara.

Berdasarkan kajian, penutupan sekolah bisa mengerem atau menahan laju penularan dan kematian akibat virus tersebut.

Baca Juga: Modal Kerja Bagi Pengusaha Mikro dan Kecil Akan Dibagikan Pemerintah Pekan Depan

Kajian Khaterine A Auger menyebutkan, penutupan sekolah di Amerika Serikat pada 9 Maret hingga 7 Mei 2020 menurunkan insiden Covid-19 hingga 62 persen dan kematian berkurang 58 persen.

Untuk Indonesia, katanya, saat ini memang harus diakui pandemi ini belum terkendali.

Dengan penambahan rata-rata 1.500 hingga 2.000 kasus per hari dengan angka kematian rata-rata 50 orang per hari.

Baca Juga: Prostitusi Berkedok Karaoke di BSD Tangsel, 47 Pemandu Lagu Hingga General Manager Diamankan

Sementara, kasus anak-anak terinfeksi sudah mencapai 11 ribu.

"Kematian anak akibat Covid-19 yakni 2,3 persen dari kasus yang ada di Indonesia," kata dia.

Retno Listyarti juga mengutip data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang menyebutkan anak Indonesia yang meninggal karena Covid-19, tertinggi se-Asia Pasifik.

Dari sejumlah sekolah yang didatangi, KPAI juga menilai satuan pendidikan belum siap untuk belajar tatap muka.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler