Iwan Fals Buka Suara Soal Tragedi Kanjuruhan: Mungkin Presiden Juga Salah karena Dia Panglima Tertinggi

7 Oktober 2022, 14:38 WIB
Musisi senior dan legendaris, Iwan Fals buka suara terkait Tragedi Malang Kanjuruhan. /Foto: Instagram @iwanfals/

SEPUTARTANGSEL.COM - Tragedi Kanjuruhan Malang menjadi sorotan dunia.

Pasalnya, Tragedi Kanjuruhan Malang menjadi tragedi paling mematikan terbesar kedua dalam sejarah sepak bola dunia karena menewaskan 131 orang.

Tragedi Kanjuruhan Malang itu terjadi seusai aparat kepolisian menembakan gas air mata ke tribun menyusul kericuhan Aremania karena Arema FC kalah oleh Persebaya dalam lanjutan Liga 1 pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Baca Juga: Iwan Bule Ogah Mundur Sebagai Ketum PSSI Atas Tragedi Kanjuruhan, Luqman Hakim: Apa Lagi yang Anda Tunggu?

Musisi senior, Iwan Fals ikut buka suara terkait Tragedi Kanjuruhan Malang yang menjadi sorotan dunia tersebut.

Iwan Fals teringat perkataan bahwa tidak ada prajurit yang salah, melainkan komandannya.

Iwan Fals pun mempertanyakan kebenaran dari perkataan tersebut.

Hal itu disampaikan Iwan Fals melalui cuitan di akun Twitter @iwanfals pada Jumat, 7 Oktober 2022.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Mahfud Bongkar Sebab PSSI Susah Ditindak: Seperti Pasar, Sejak Dulu Itu

"Tidak ada prajurit yg salah, yg salah adalah komandannya, (pernah saya dengar kata2 ini) bener gak sih," kata Iwan Fals.

Menurut penyanyi bernama asli Virgiawan Listanto itu, bila perkataan tersebut benar, maka dalam banyak kasus yang salah adalah Panglima TNI dan Kapolri.

Dalam konteks Tragedi Kanjuruhan Malang, Iwan Fals mengatakan presiden juga mungkin salah karena posisinya sebagai Panglima Tertinggi.

"Klo memang bener berarti salah Panglima dan Kapolri dong, dalam banyak kasus, Kanjuruhan umpamanya, bahkan mungkin Presiden juga salah krn dia kan Panglima Tertinggi," ungkapnya.

Baca Juga: Polri Tetapkan 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Pengamat: Hai FIFA, Jangan Biarkan...

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menetapkan 6 tersangka terkait Tragedi Kanjuruhan pada Kamis 6 Oktober 2022.

Enam tersangka tersebut yakni Ketua Panitia Pelaksana Abdul Haris (AH), Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ahmad Hadian Lukita (AHL), Security Officer Arema Suko Sutrisno, dan tiga anggota Kepolisian.***

Editor: Asep Saripudin

Tags

Terkini

Terpopuler