Tanggapi Tragedi Kanjuruhan, Gatot Nurmantyo: Stadion Kebanggaan Menelan Anak Kandungnya Sendiri

5 Oktober 2022, 16:54 WIB
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menanggapi Tragedi Kanjuruhan Malang. /Antara/Saptono

SEPUTARTANGSEL.COM - Pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur berakhir ricuh pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan itu disebut dipicu adanya tembakan gas air mata oleh polisi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya berakhir.

Kericuhan itu mengakibatkan ratusan nyawa Aremania melayang dan membuat peristiwa itu disebut Tragedi Kanjuruhan Malang.

Baca Juga: Ketua PSSI Iwan Bule Lempar Tanggung Jawab Soal Tragedi Kanjuruhan, Politisi Demokrat: Ini Soal Malu, Bung...

Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo ikut buka suara terkait meninggalnya ratusan Aremania dalam Tragedi Kanjuruhan Malang.

Gatot Nurmantyo mengatakan Stadion Kanjuruhan Malang telah memakan korban jiwa yang merupakan Aremania.

Hal itu disampaikan Gatot Nurmantyo melalui unggahan di akun Instagram @nurmantyo_gatot pada Selasa, 4 Oktober 2022.

"Stadion kebanggaan menelan anak-anak kandungnya sendiri," kata Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Dugaan Manipulasi Data Korban Tragedi Kanjuruhan: Pemerintah Dituduh Lakukan Hal Ini, PSSI Harus Dibekukan?

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu menyampaikan duka cita atas Tragedi Kanjuruhan Malang.

Menurutnya, pertandingan sepak bola seharusnya menjadi tontotan yang menghibur.

Namun, dia menyesalkan karena pertandingan antara Arema FC vs Persebaya itu menjadi tragedi yang memilukan.

"Duka yang mendalam atas tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, laga sepakbola yang seharusnya menjadi tontonan yang menghibur justru menjadi tragedi yang sangat memilukan," ungkapnya.

Baca Juga: Duka Tragedi Kanjuruhan, Pendeta Gilbert Lumoindong Malah Tantang Ayah Brigadir J: Kalau Saya Salah, Tuhan…

Lebih lanjut, Gatot Nurmantyo menyebutkan bangsa Indonesia telah kehilangan sebanyak 174 generasi muda yang menyuarakan sportivitas dengan citra yang positif.

"Kita kehilangan 174 generasi muda yang mengagungkan sportivitas, yang lekat dengan citra perubahan sosial positif," tukasnya.

Sebagai informasi, jumlah korban meninggal Tragedi Kanjuruhan Malang telah bertambah dari yang semula 125 orang menjadi 131 orang pada Rabu, 5 Oktober 2022.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Disorot Dunia, Cipta Panca: Buka Seterang-terangnya

Dari 131 korban Tragedi Kanjuruhan Malang meninggal tersebut, di antaranya dari 90 laki-laki dan 41 perempuan.

Korban remaja dan muda dengan rentang usia 12-24 tahun menjadi yang paling banyak.***

Editor: Asep Saripudin

Tags

Terkini

Terpopuler