SEPUTARTANGSEL.COM - Kasus pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J belum menemukan titik terang.
Jumlah orang yang melakukan penembakan terhadap Brigadir J pun masih belum jelas karena adanya perbedaan keterangan antara Ferdy Sambo dan Bharada E.
Komnas HAM pun melontarkan adanya dugaan penembak Brigadir J hingga tewas berjumlah 3 orang.
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengatakan dalam kasus ini penyidik harus mengungkapkan dan memastikan siapa penembak Brigadir J yang sesungguhnya.
Hal ini dikarenakan publik dibuat kebingungan karena keterangan dari Bharada E dan Ferdy Sambo berbeda.
"Poinnya adalah penyidik memastikan siapa penembak Yosua? Antara FS dan Bharada E terjadi perbedaan keterangan. Bharada E bilang yang menembak adalah dirinya dan FS," kata Ahmad Taufan Damanik yang dikutip SeputarTangsel.Com dari PMJ News pada Senin, 5 September 2022.
Ketua Komnas HAM tersebut merasa bingung karena keterangan Ferdy Sambo menyebut bahwa penembak Brigadir J hanya Bharada E seorang.
Ferdy Sambo sendiri mengaku bahwa dirinya tidak menembak Brigadir J, namun hanya memberikan perintah ke Bharada E.
"Sebaliknya FS mengatakan hanya Bharada E, dia hanya menyuruh menembak," ujarnya.
Menurut Ahmad Taufan Damanik, pengungkapan kasus penembakan terhadap Brigadir J tersebut harus didukung dengan bukti-bukti yang kuat.
Baca Juga: Komnas HAM Sebut Tak Ada Penyiksaan yang Dialami Brigadir J, Refly Harun: Seharusnya Komnas HAM...
Bukti yang kuat itu harus mencakup apakah jumlah penembak Brigadir J itu satu orang, dua orang, atau bahkan tiga orang.
"Jadi perlu dipastikan dengan bukti-bukti pendukung siapa saja yang menembak Yosua, satu orangkah, dua orang atau mungkin saja tiga orang," pungkasnya.
Simak info lengkap terkait Pembunuhan Brigadir J di Topik Khusus berikut: KLIK DI SINI.***