Rizal Ramli Ceramahi Pemerintah Jokowi Soal Kenaikan Harga BBM: Tidak Berpihak Rakyat, Padahal Ada Cara Lain

4 September 2022, 05:45 WIB
Rizal Ramli kritik pemerintahan Presiden Jokowi soal kenaikan harga BBM yang seharusnya bisa ditunda /Foto: Tangkap layar YouTube Fadli Zon Official/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ekonom senior, Rizal Ramli 'ceramahi' pemerintah yang baru saja menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu, 3 September 2022.

Rizal Ramli menilai kenaikan harga BBM saat ini tidak tepat waktunya karena ekonomi rakyat sedang susah.

Bahkan, Rizal Ramli menilai kenaikan harga BBM bisa ditunda karena harga minyak mentah dunia sedang mengalami penurunan.

Baca Juga: BBM Naik Tinggi, Susu tak Terbeli, Ini Lirik Lagu Galang Rambu Anarki karya Iwan Fals

Hal ini disampaikan oleh Rizal Ramli melalui cuitan akun Twitter miliknya pada Sabtu, 3 September 2022.

"Inflasi 5 persen tapi inflasi makanan sudah 11,5 persen. Rakyat betul2 sedang susah. Kok tega2nya naikkan harga BBM," cuit Rizal Ramli yang dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @RamliRizal pada Minggu, 4 September 2022.

"Apa bisa ditunda atau dicari alternatif lain tanpa perlu naikkan harga BBM ? Bisa banget !! Akibat kenaikan BBM, ekonomi rakyat yg mulai membaik, eh digebuk malah rontok," tambahnya.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini menilai harga minyak mentah dunia yang mulai turun seharusnya bisa menjadi alasan untuk menunda kenaikan harga BBM.

Baca Juga: PDIP Sebut Pemerintah Tak Salah Soal Kenaikan Harga BBM, Susi Pudjiastuti: Salah Saya, Kamu, Kalian, Kita!

"Harga minyak mentah dunia pernah naik sampai $120 per barel. Hari ini sudah kembali turun ke $89 per barel. Trend harga turun, ngapain BBM dalam negri naik, kecuali menutup ineffesiensi Pertamina?" ujarnya.

Rizal Ramli kemudian melontarkan sindiran kepada pemerintah era Presiden Jokowi yang dinilainya tidak kreatif dalam memecahkan persoalan-persoalan ekonomi.

"Pemerintah Jokowi tidak kreatif,, selalu mencari cara yg gampang yaitu ‘nambah utang’ dan ‘menaikkan harga2’ yg bikin susah rakyat !" pungkasnya.

"Pejabat yg ilmunya cuman segitu, ndak usah S3 ! Negara lain menurunkan harga BBM, Indonesia menaikkan - dasar koplok," sambungnya.

Baca Juga: BBM Bersubsidi Akan Naik Meski Harga Minyak Dunia Turun, Fadli Zon: Absurd, Hebatnya di Mana?

Oleh karena itu, Rizal Ramli membagikan kiat-kiat agar pemerintah tidak perlu menaikkan harga BBM.

Dirinya menyarankan pemerintah seharusnya menghentikan pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu.

"Gimana caranya tidak perlu menaikkan harga BBM ? Pemerintah hentikan pengeluaran yg tidak perlu, sprt proyek ibukota baru abal-abal itu, kurangi pengeluaraan lembaga2 negara spt Mahkamah Konsitusi yg anggarannya malah dinaikan 4 kali, padahal kinerja payah ! Badan2 baru & staffing potong," tuturnya.

Selain itu, Rizal Ramli juga menyebut seharusnya memberi perintah kepada jajaran Komisaris dan Direksi Pertamina dan PLN untuk memotong anggaran yang tidak efisien.

Baca Juga: Presiden PKS ke Jokowi: Kenaikan Harga BBM dan Energi Tingkatkan Jumlah Orang Miskin

"Itu bukan hal yg sulit asal mereka bersih dan profesional, bukan titipin politik dan hutang budi Jokowi (Ahok). Klo itu dilakukan, tidak perlu BBM naik !" ucapnya.

Lebih lanjut, dirinya juga meminta pemerintah untuk fokus dalam mengurangi cicilan bunga dan pokok hutang yang tahun ini menyentuh Rp805 triliun.

"Gimana caranya tidak menaikkan harga BBM ? Pemerintah fokus mengurangi cicilan bunga & pokok utang, yg tahun ini 805T, 1/3 dari APBN, pos anggaran utama Jokowi ! Jika dilakukan debt-swap, termasuk debt-to-nature swap, cicilan bisa berkurang 1/4-nya (200T), BBM tidak perlu naik !" jelasnya.

Di akhir, Rizal Ramli memberikan sindiran keras dengan menyebut pemerintahan Presiden Jokowi tidak berpihak kepada rakyat.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Bantalan Sosial Rp24,7 Triliun untuk Pengalihan Subsidi BBM, Berikut Rinciannya

"Esensinya sederhana,, pemerintahan Jokowi tidak kreatif dan tidak berpihak pada rakyat ! Bisanya hanya ‘nambah utang mahal’ dan ‘naikkan harga’ yg bikin susah rakyat," tandasnya.

"Padahal ada cara lain, tidak perlu naikkan BBM. Ndak kreatif, tapi songong pula. Jokowi wis, cukup sudah," ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi yang didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengumumkan langsung soal kenaikan harga BBM.

Presiden Jokowi menilai menaikkan harga BBM adalah pilihan terakhir pemerintah yang harus dilakukan

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian, dan sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran," kata Presiden Jokowi.***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler