SEPUTARTANGSEL.COM- Kuasa hukum keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak mengakui menemukan jejak digital adanya ancaman pembunuhan terhadap Brigadir J.
Kamaruddin Simanjuntak mengatakan rekaman ancaman pembunuhan sebagai bukti adanya pembunuhan berencana terjadi sejak Juni 2022.
Bahkan Kamaruddin menyebut Brigadir J sempat mengungkapkan ketakutannya terhadap ancaman pembunuhan tersebut.
Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Tidak Diumumkan oleh Polri, Tetapi Pihak Ini
Brigadir J mengungkapkan pada pacarnya, Vera Simanjuntak hingga menangis.
Sebuah akun di twitter milik Buha Hutabalian @BuhaHtBalian mengungkapkan bukti yang disampaikan Kamaruddin Simanjuntak.
Akun @BuhaHtBalian mengunggah foto saat Brigadir J berkomunikasi dengan pacarnya, Vera Simanjuntak dan mengungkap ancaman pembunuhan hingga menangis.
Dalam unggahannya Buha Hutabalian mengatakan foto tangkapan layar tersebut merupakan moment saat Brigadir J menyebut siapa yang memberikan ancaman pembunuhan.
Brigadir J mengaku menerima ancaman akan dibunuh oleh para squad lama yang kurang ajar.
Brigadir J juga meminta pacarnya, Vera Simanjuntak mencari pria lain sebagai pengganti dirinya.
"Inilah momen ketika alm. Brigadir Yosua pamitan dan mohon maaf kepada kekasihnya, Vera Simanjuntak," kata @BuhaHtBalian pada Rabu, 27 Juli 2022.
"Almarhum meminta agar Vera mencari pria lain sebagai pengganti dirinya, karena" akan dibunuh oleh para squad lama yang pada kurang ajar...!" ujar @BuhaHtBalian.
Sebelumnya Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan tim penyidik laboratorium forensik sedang mendalami percakapan dugaan adanya pembunuhan berencana tersebut.
Hal itu dikatakannya sebagai tanggapan dari pemeriksaan tim penyidik di Polres Jambi terhadap beberapa keluarga Brigadir J.
Tim penyidik juga menyita handphone Vera Simanjuntak yang menyimpan rekaman elektronik adanya ancaman pembunuhan pada Brigadir J. ***