Eks Kabareskrim Polri Ito Sumardi Soal Kejanggalan Tewasnya Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo: Ancamannya Beda

16 Juli 2022, 17:40 WIB
Eks Kabareskrim Polri, Komjen (Purn) Ito Sumardi buka suara terkait kejanggalan kasus tewasnya Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo /Twitter/Andi Siahaan/

SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen (Purn) Dr. Ito Sumardi ikut buka suara terkait kejanggalan tewasnya Brigadir Yosua alias Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

Brigadir J diketahui tewas usai terlibat baku tembak dengan Bharada E. Sebelumnya, ia diduga sempat melecehkan dan menodongkan senjata kepada istri Ferdy Sambo.

Salah satu kejanggalan yang disoroti Ito Sumardi adalah terkait senjata laras pendek yang digunakan Bharada E saat terlibat baku tembak dengan Brigadir J.

Baca Juga: Irjen Ferdy Sambo Bakal Dicopot Gegara Kasus Brigadir J? Hersubeno Arief Minta Kapolri Lakukan Ini

Ito Sumardi mengatakan, dirinya pernah menjadi ajudan dua wakapolri selama 1 tahun 4 bulan.

Menurut Ito Sumardi, saat ia masih menjadi ajudan, ia sudah dibekali dengan senjata laras pendek jenis revolver.

"Saya kan kebetulan pernah jadi ajudan wakapolri 1 tahun 4 bulan, dua wakapolri. Dulu itu ancamannya beda dengan sekarang, senjata saya dulu masih senjata Revolver," kata Ito Sumardi, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Polisi Ooh Polisi pada Sabtu, 16 Juli 2022.

Namun, kata Ito Sumardi, seiring dengan berkembangnya zaman, maka kejahatan semakin meningkat dan ancaman terhadap para petinggi semakin besar.

Baca Juga: Cek Fakta: Istri Irjen Ferdy Sambo Akhirnya Mengakui Semuanya, Peristiwa Tewasnya Brigadir J Terungkap

Ito Sumardi menuturkan, setiap kesatuan Polri telah mempertimbangkan spesifikasi senjata api yang digunakan para anggotanya, termasuk senjata laras pendek.

"Pengalaman dari saya dulu pada saat saya (menjadi) Kapolda sampai dengan Kabareskrim. Apalagi waktu Kabareskrim, saya dikawal oleh satu unit Densus. Itu semua anggota tamtama diberi perlengkapan senjata api genggam, yaitu dengan menggunakan Glock," tuturnya.

"Jadi bukan berarti isu di luar yang mengatakan Glock bukan pegangan tamtama, saya kira di Kepolisian punya standar sendiri," kata Ito Sumardi menambahkan.

Baca Juga: Komnas HAM Dalami Kasus Tewasnya Brigadir J, Cek Forensik hingga Periksa Saksi

Meski demikian, kata Mantan Kapolda Riau itu, senjata yang dibekali kepada masing-masing anggota Kepolisian menjadi tanggung jawab pribadi.

Karenanya, dirinya merasa yakin bahwa tim khusus yang saat ini bertugas untuk menyelidiki kasus Brigadir J akan memeriksa logistik senjata.

Pasalnya, tim logistik akan mencatat detail kepemilikan dan nomor seri senjata yang digunakan, hingga jumlah peluru yang telah diberikan.

"Karena saat kita dipegangkan senjata, logistik mencatat bahwa senjata ini dipegangkan kepada si Ito, nomor senjatanya sekian, kapan dipegangnya dan lain sebagainya, berapa peluru yang diberikan. Itu sangat simple, tetapi itu kan masuk ke dalam ranah penyidikan," jelasnya.

Baca Juga: Nama Irjen Ferdy Sambo Terseret dalam Kasus Brigadir J, Simak Prestasi Kadiv Propam

Namun, kata Ito Sumardi, hal itu bukanlah konsumsi publik sehingga tidak akan mungkin dibuka oleh Kepolisian.

"Ini akan menjadi bahan penyidikan dan penyelidikan yang akan menentukan mengenai senjata api siapa yang akan bertanggung jawab," tegas Ito Sumardi.***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler