Bahlil Sebut Berbagai Penjuru Dunia Minat Bangun IKN, Cipta Panca: Boro-boro, Investasi Biasa Aja Ngadat

26 Mei 2022, 11:22 WIB
Desain Istana Negara di IKN Nusantara. Politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana menanggapi pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menyebut banyak negara di dunia yang minat investasi bangun IKN Nusantara. /Foto: Instagram @jokowi/

SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengklaim pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mendapat banyak apresiasi dari berbagai negara di dunia.

Menurut Bahlil, investasi untuk membangun IKN Nusantara tidak boleh hanya dipersepsikan dari Arab atau Jepang sebagaimana yang dirumorkan.

Pasalnya, Bahlil mengatakan banyak negara dari berbagai penjuru dunia untuk berinvestasi ikut membangun IKN Nusantara.

Baca Juga: Susul SoftBank, Dua Konsorsium Mundur dari IKN Nusantara, Mardani Ali Sera: Potensi Bermasalah Sejak Awal

Klaim Bahlil soal banyaknya minat berbagai penjuru dunia bangun IKN Nusantara turut ditanggapi oleh Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana.

Cipta Panca menyebut Bahlil sebagai seorang menteri lawak. Hal itu diungkapkannya melalui cuitan di akun Twitter @panca66 pada Kamis, 26 Mei 2022.

"Menteri lawak," tulis Cipta Panca.

Dia meminta Bahlil untuk memberikan bukti bila memang ada negara-negara yang berminat untuk berinvestasi membangun IKN Nusantara.

Baca Juga: Rocky Gerung Tanggapi Rencana 2 Investor Susul SoftBank Mundur dari Proyek IKN Nusantara: Kegagalan Depan Mata

Politisi Partai Demokrat itu juga menanyakan mengenai jumlah investasi sejak kementerian tersebut diadakan.

"Kalau emang ada yang mau investasi ya tinggal tunjukan aja. Coba sebutkan berapa banyak investasi sejak ada Menteri Investasi?" ucapnya.

Menurut Cipta, jangankan investasi di IKN, investasi yang biasa-biasa saja tidak berjalan. Terlebih, negara sibuk dengan narasi radikal.

Baca Juga: Skema Urun Dana untuk Pembangunan IKN Melanggar UU, Begini Kata Anthony Budiawan

Dia mengatakan tidak mungkin ada negara yang akan berinvestasi di negara yang radikal.

"Boro2 investasi di IKN investasi biasa aja ngadat. Malah sibuk radikal radikul. Siapa yg mau investasi di negara radikal radikul? Ambyar," ujarnya.***

Editor: Asep Saripudin

Tags

Terkini

Terpopuler