Rizal Ramli Sindir Jokowi karena AS Ancam Boikot KTT Bali jika Putin Hadir: Mosok Mati Gaya Sih?

19 April 2022, 22:21 WIB
Rizal Ramli Sindir Jokowi karena AS Ancam Boikot KTT Bali jika Putin Hadir /Instagram/rizalramli.official/jokowi/

SEPUTARTANGSEL.COM - Pakar Ekonomi Rizal Ramli mengkritisi sikap pemerintah Indonesia yang diberitakan 'mati gaya' ketika akan menjadi tuan rumah Pertemuan Internasional G20.

Hal ini karena Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen mengatakan AS akan memboikot sejumlah pertemuan G20 di Bali jika pejabat Rusia hadir.

Rizal Ramli mengatakan seharusnya Indonesia bisa mengambil sikap dalam Pertemuan G20 nanti.

Baca Juga: Update Alfamart Roboh di Gambut Kalsel: Korban Bertambah Jadi 5 Tewas, Ini Daftar Nama Lengkap

Rusia telah menyatakan akan menghadiri KTT di Bali, kondisi ini disebut menyulitkan posisi Indonesia.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina, Rusia telah mendapatkan sanksi dari berbagai negara di dunia, terutama AS dan negara-negara Barat.

Ini kemudian berdampak pada boikot AS untuk KTT di Bali.

Rizal Ramli menyayangkan sikap Presiden Jokowi. Ini karena, di tengah ketegangan Rusia dan AS itu, Presiden Jokowi dinilai 'mati gaya' dan tidak memiliki kekuatan politik untuk mengambil sikap menetralisir kondisi.

Baca Juga: Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Ditetapkan Jadi Tersangka Suap Izin Ekspor Sawit

"Mosok mati gaya sih?" kata Rizal dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @RamliRizal pada Selasa 19 April 2022.

Rizal Ramli menilai Jokowi kurang kreatif ketika menjadi pemimpin untuk pertemuan internasional.

"Mati gaya terjadi jika kurang PD secara gepolitik, kurang kreatif dan kurang bobot," ujar Rizal.

Menurut Rizal, seharusnya Jokowi bisa mencotoh pemimpin Turki yang berperan menjadi mediator Rusia-Ukraina.

Baca Juga: Anak Buahnya Jadi Tersangka Suap Izin Ekspor Sawit, Mendag Lutfi Janji Beri Informasi

"Turkey, dipimpin Erdogan, eh malah bisa jadi mediator Rusia - Ukrania," ujar Rizal.

Menurut Rizal, sebelumnya pemimpin RI telah banyak mengambil peran dalam hubungan internasional, seperti dalam gerakan non-blok. Tapi Jokowi dinilai tidak memiliki kekuatan padahal RI adalah negara demokrasi nomor tiga di dunia.

"RI negara demokrasi no3, Islam Terbesar, Pemimpin NonBlock harusnya RI penting. Kenapa ndak ya ?," ujar Rizal.

Kehadiran Putin di KTT G20 mendapat kecaman dari berbagai negara.

Baca Juga: Polisi Kirim Surat Panggilan ke Chandrika Chika Terkait Kasus Putra Siregar dan Rico Valentino

Namun demikian tidak semua negara menolak kehadiran Rusia di G20, diantaranya Cina mendukung kehadiran Rusia dalam KTT G20 tersebut.

Tapi, Amerika Serikat dan sekutunya bersikukuh tidak datang bila Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri puncak pertemuan di Bali.***

Editor: Taufik Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler