Wacana Harga Pertalite dan Solar Naik Sebelum Lebaran, Herry Gunawan: Momennya Tidak Tepat

16 April 2022, 08:18 WIB
Ilustrasi Pertalite dalam wacana kenaikan harga BBM /Pixabay/Iade Michoko/

SEPUTARTANGSEL.COM - Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Herry Gunawan mengatakan wacana kenaikan Bahan Bakar Motor (BBM) Pertalite dan Solar sebelum Hari Raya Idul Fitri (lebaran) adalah kebijakan yang kurang tepat.

Hal ini, kata Herry, akan semakin memperberat beban rakyat, karena ketika Ramadhan harga beberapa bahan pokok telah melonjak.

Demikian pula menjelang hari raya Idul Fitri, diprediksi harga-harga kebutuhan pokok meningkat.

Baca Juga: Harga Pertamax Naik, Mantan Menteri Keuangan Ingatkan Migrasi ke Pertalite, Beban APBN Naik Tajam

"Momennnya tidak tepat. Beban masyarakat sedanh tinggi-tingginya," kata Herry dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara pada Sabtu 16 April.

Di samping itu, masyarakat baru selesai melalui beban-beban pandemi Covid-19.

"Apalagi ini masyarakat baru selesai melewati masa Covid-19," ujar Herry.

Herry mengatakan bisa memahami kenaikan beban subsdidi energi yang ditanggung pemerintah.

Baca Juga: Politisi PKS Mulyanto Umumkan Tak Ada Kenaikan Harga BBM Pertalite, Netizen: Jangan Sampai Terjadi Kelangkaan

Beban subsidi energi terus meningkat karena pemanfaatan BBM subsidi meningkat dan harga minyak naik akibat konflik Rusia-Ukraina.

"Memang harga jual Pertalite saat ini masih jauh dibanding harga keekonomian. Tapi persoalan momen," kata Herry.

Herry meminta pemerintah agar menunda kenaikan harga BBM jenis Pertalite dan solar.

Sebagai informasi, data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperlihatkan, realisasi subsidi energi pada 2021 mencapai Rp131,5 triliun, naik 19 persen dari target 2021 Rp110,5 triliun.

Baca Juga: Said Didu Jelaskan Posisi BBM Premium dan Pertalite, Netizen: Bisnis Berarti

Kenaikan subsidi energi disebabkan pemerintah berupaya meningkatkan daya beli masyarakat dalam pemulihan ekonomi.

Lonjakan signifikan berasal dari subsidi BBM dan LPG yakni Rp83,7 triliun dari target awal Rp56,9 triliun.

Herry bisa memahami beban subsidi pemerintah dan hitungan rasionalitas harga kekeokonimian BBM.

"Bukan hanya persoalan rasionalitas," kata Herry.

Herry menyarankan agar pemerintah meredam wacana kenaikan Pertalite dan Solar. Kemudian dia merekomendasikan agar rencana kenaikan BBM itu diimplementasikan pasca lebaran.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler