Haris Azhar dan Fatia Tersangka Pencemaran Nama Baik Luhut, Rocky Gerung: Sudah Menang Bagian Oligarki

21 Maret 2022, 12:12 WIB
Rocky Gerung menanggapi Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti yang menjadi tersangka /Tangkap Layar YouTube.com/Rocky Gerung Official/

SEPUTARTANGSEL.COM - Dua aktivis hak asasi manusia (HAM) Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pencemaran nama baik yang dilaporkan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (LBP).

Haris Azhar dan Fatia telah mengedarkan video di media sosial yang menyebut Luhut bermain tambang di Papua. Dalam video tersebut Haris Azhar dan Fatia membahas hasil riset sejumlah LSM dan organisasi.

Akademisi Universitas Indonesia, Rocky Gerung menyebut sikap Menko Luhut tidak pantas sebagai penguasa yang melaporkan rakyat (Haris Azhar dan Fatia). Kondisi ini cerminan oligarki yang menekan suara oposisi.

Baca Juga: Haris Azhar Tak Berkutik dan Resmi Jadi Tersangka, Bareskrim Polri Tindak Lanjut Laporan Luhut? Cek Faktanya

“Sebenarnya Pak Luhut sudah menang sebagai bagian oligarki, dengan melaporkan Haris dan Fatia terlihat dia hanya menekan oposisi dan akan menanggung malu jika kalah,” ujar Rocky gerung dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Senin 21 Maret 2022.

Rocky gerung mengatakan bahwa di belakang Haris Azhar dan Fatia adalah suara oposisi yang anti kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) dan LBP berupaya menekan oposisi demi melanggengkan kekuasaan.

Haris Azhar dan Fatia akan mendapatkan dukungan dari suara rakyat, mahasiswa dan emak-emak, yang behadapan dengan Luhut yang identik dengan kekuasaan oligarki.

“Di belakang Haris ada data anti KKN, perwakilan suara reformasi. Dan Pak Luhut adalah suara anti KKN yang hendak melanggengkan praktek KKN,” kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Ungkap Alasan di Balik Pelaporan Haris Azhar dan Fatia, Luhut: Hak Asasi yang Diomongin Juga Kan Ada

Menurut Rocky Gerung, Menko Luhut sudah menang dalam posisinya sekarang, namun jika kalah dalam persidangan maka akan habis reputasinya.

“Kan dia sudah menang sebetulnya karna kekuasaan sudah surplus. Kalau dia kalah, justru bahaya karena habis reputasinya," ujar Rocky.

Penetapan status tersangka terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti justru diprediksi akan membuat LBP kehilangan reputasi.

“Haris tidak bisa menyewa pengacara semahal Pak Luhut, di peradilan nanti akan berhadapan data LBP dan data akademik,” ujarnya.

Jika dibandingkan, Rocky Gerung menilai Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti sebagai masyarakat sipil tidak bisa menyewa pengacara mahal seperti yang mampu dilakukan Luhut. Maka, posisi Luhut tidak untung karena dinilai ketika menang tidak kondang dan ketika kalah reputasinya akan hancur.

Baca Juga: Haris Azhar dan Fatia Ngadu ke Komnas HAM Terkait Laporan Luhut, Ferdinand Hutahaean: Jangan Mau Diperalat

“Jelas di belakang Fatiya dan Pak haris adalah suara rakyat anti KKN, suara kebenaran. Dak kita tahu kemarin Pak Luhut justru berbohong dalam upaya melanggenggkan kekuasaan, melanggengkan praktek praktek KKN, melalui kebohongan data 110 juta rakyat minta penundaan pemilu,” ujarnya.

Rocky Gerung menyebut manuver data 110 juta rakyat meminta penundaan pemilu yang dipaparkan LBP adalah upaya melanggengkan jabatan

“Upaya perpanjangan masa jabatan artinya perpanjangan penunggang-penunggang anti KKN,” ujar Rocky.

Sementara itu, dunia internasional telah mengenal Haris Azhar dan Fatia sebagai pejuang HAM yang sudah sejak lama memperjuangkan HAM di papua.

“Keduanya dikenal internasional sebagai pejuang HAM, berupaya mengentaskan masalah di Papua, ketika ada permintaan pemekaran menjadi 5 propinsi, Fatia dan Haris turut menyuarakan suara rakyat,” ujarnya.

Rocky menegaskan bahwa dunia internasional sudah memahami bahwa nama Haris Azhar sebagai pejuang HAM. Kemudian, jika permasalahan tambang papua dibuka, maka bisa terkuak ke dunia internasional dugaan keterlibatan LBP dalam tambang di Papua.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler