Hilmi Firdausi Sebut Pemerintah Punya Instrumen Berantas Mafia Minyak Goreng, Netizen: Jeruk Makan Jeruk

18 Maret 2022, 09:20 WIB
Ustadz Hilmi Firdausi menanggapi pernyataan Pemerintah lewat Mendag yang mengatakan tidak bisa mengontrol mafia minyak goreng. /Foto: Twitter/@Hilmi28/

SEPUTARTANGSEL.COM - Tokoh agama, Ustadz Hilmi Firdausi menanggapi pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi tentang krisis minyak goreng.

Menurut Lutfi  di hadapan Komisi VI DPR RI, kementeriannya tidak bisa mengontrol mafia minyak goreng yang serakah.

Ustadz Hilmi Firdausi tidak setuju ungkapan pemerintah tidak bisa mengontrol mafia minyak goreng.

Baca Juga: Mendag Akui Ada Mafia Minyak Goreng, Nicho Silalahi: Esensi Pemerintah Atur Harga Bukan Diatur Pasar

Menurut Hilmi Firdausi, pemerintah mempunyai semua instrumen untuk memberantas mafia, di segala sektor.

"Sata tdk setuju dengan statement Mendag, bahwa Pemerintah tdk bisa mengontrol alias kalah oleh mafia migor," ujar Hilmi Firdausi sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Hilmi 28, Jumat 18 Maret 2022.

"Pemerintah punya semua instrument untuk memberantas mafia di segala sektor," lanjut Hilmi Firdausi.

Bahkan, Ustadz yang sering dipanggil dengan oppa tersebut mengingatkan komitmen Presiden dan Kapolri tentang pemberantasan mafia di segala sektor.

"Bukankah Presiden dan Kapolri sudah berkomitmen akan hal itu. Ayo Pak, Anda pasti bisa! Kalau ngga bisa ya mundur aja," pungkas Hilmi Firdausi.

Baca Juga: Update Harga Minyak Goreng Hari Ini: Dilepas ke Mekanisme Pasar, Harga Melambung

Netizen sepakat dengan pernyataan itu. Mereka menilai, Pemerintah bukan tidak bisa memberantas mafia minyak goreng, tetapi bagian dari itu.

"Instrumen negara sangat lengkap dan powerfull untuk melawan mafia. Mendag menyerah, karena jangan-jangan jeruk makan jeruk," kata @kabildjafar.

"Tidak berdaya melawan kartel migor, karena yang menjadi kartel itu adalah bagian dari oligarki. Jadi, siapa pun Mendagnya, kalau dari Presidennya juga masih saja tidak bisa tegas dengan backing-nya, ya ... sami mawon," ucap @PapaMisterius.

Akun @Ardija7111 menilai, ketidakberdayaan Pemerintah, karena mafianya orang dalam lingkaran.

"Mungkin nggak berdaya, karena mafianya orang dalam lingkaran," kata @Adirja7111.

Sebagaimana diketahui, krisis minyak goreng sudah terjadi sejak akhir tahun 2021, di mana harganya melonjak.

Baca Juga: Minyak Goreng Langka Bukan Salah Pemerintah, Ustadz Das'ad: Tapi Karena Milih Pemimpin yang Sogok Pakai Uang

Setelah Pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET), minyak goreng langka di pasaran.

Ibu-ibu harus antre berjam-jam untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.

Akhirnya, Rabu 16 Maret 2022, Pemerintah memutuskan, harga minyak goreng dikembalikan pada mekanisme pasar.

Hanya butuh waktu beberapa jam, harganya langsung naik drastis hingga tembus Rp50 ribu per dua liter.

Mendag Lutfi membahas krisis minyak goreng dengan Komisi VI DPR RI, Kamis 17 Maret 2022.

Di luar dugaan, Mendag meminta maaf, karena tidak bisa mengontrol mafia minyak goreng.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler