Tiga Penumpang Positif Covid-19, Pemkot Bogor Minta Evaluasi Operasonal KRL

4 Mei 2020, 16:45 WIB
PETUGAS melakukan perbaikan listrik aliran atas pasca anjloknya kereta komuter relasi Jatinegara-Bogor di pintu perlintasan kereta Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin 11 Maret 2019. Operasional kereta komuter sempat terganggu karena hanya bisa menggunakan satu jalur kereta. /- Foto: WINDIYATI RETNO/PIKIRAN RAKYAT

SEPUTARTANGSEL.COM - Tiga penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) kedapatan positif Covid-19, Pemerintah Kota Bogor meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengevaluasi kebijakan operasional kereta selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Tiga penumpang KRL itu diketahui positif Covid-19 dari hasil tes swab di Stasiun Bogor belum lama ini.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, tiga orang itu adalah bagian dari 350 penumpang dan petugas PT KAI yang menjalani tes swab PCR (Polymerase Chain Reaction).

Baca Juga: 63 Karyawan Positif Covid-19, Saham HM Sampoerna Merosot Tajam

Dedie menjelaskan, dua di antaranya merupakan warga DKI Jakarta, dan satu ber KTP di Kabupaten Bandung Barat.

Meskipun bukan warga Kota Bogor, Dedie memastikan ada potensi risiko yang menghantui warga, apabila bepergian memakai alat transportasi Massal.

"Untuk itu, mari kita sama-sama memperbaiki langkah agar potensi penyebaran Covid-19 dapat terus ditekan, Saya berharap masing-masing instansi terkait melakukan evaluasi dari hasil ini, " ujar Dedie Rachim, Senin 4 Mei 2020.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo: Saya Minta Penerima Data Bantuan Sosial Dibuka

Pemkot Bogor, jelas Dedie, telah menghubungi pihak PT KAI dan Direktur Utama PT Commuterline Indonesia (KCI) melalui telepon.

Pemkot meminta PT KCI dan PT KAI untuk melakukan perbaikan penerapan physical distancing selama operasional kereta komuter.

Artikel ini telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul: Tiga Penumpang Positif Covid-19, Pemkot Bogor Minta Operasional Kereta Komuter Dievaluasi

"Sudah direspons dengan mengeluarkan instruksi bila kapasitas penumpang tidak sesuai protokol Covid-19 maka KA tidak diberangkatkan," kata Dedie.

Temuan 3 kasus positif di antara penumpang KRL ini juga diumumkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui akun media sosialnya.

Menurut Ridwan, temuan ini membuktikan bahwa KRL yang masih padat bisa menjadi transportasi pembawa virus dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG).

PSBB, jelas Ridwan, bisa terancam gagal jika KRL terus dioperasikan.

Baca Juga: 2 Hari PSBB Jilid 2 Tangsel: Nihil Penambahan Positif dan Kesembuhan

Tiga orang yang terdeteksi Covid-19 tersebut, diprediksi telah melakukan kontak dengan banyak orang.

Selain itu, pelacakan terhadap jejak orang yang berhubungan dengan tiga orang tersebut juga sulit dilakukan.

"PSBB bisa gagal. Kita sudah laporkan ke gugus tugas pusat dan Kemenhub. Semoga Ada respon terukur dari pihak operator KRL," kata Ridwan.

Sebelum ini, Pemkot dan Pemerintah Kabupaten Bogor termasuk yang meminta penghentian operasi KRL selama masa PSBB. Namun, permintaan itu ditolak Menteri Perhubungan.

Baca Juga: Pertumbuhan Kasus Positif Covid-19 Masih Lebih Banyak dari Kesembuhan

 

 

(*)

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler