SEPUTARTANGSEL.COM - Ribuan polisi dikabarkan mengepung Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah hari ini, Selasa, 8 Februari 2022.
Bahkan, beredar sejumlah video yang memperlihatkan banyak anggota polisi memaksa masuk ke rumah-rumah warga dan menangkap mereka.
Berdasarkan informasi yang disampaikan akun Twittter @Wadas_Melawan, sampai pukul 18.45 WIB sore tadi, sebanyak 60 warga Wadas ditangkap polisi.
Diketahui, pengepungan dan penangkapan warga Wadas dilakukan polisi terkait pembebasan dan pengukuran lahan penambangan material andesit untuk Bendungan Bener.
Namun, hal itu ditolak warga Wadas karena lahan tersebut merupakan sumber penghidupan mereka.
Karenanya, warga pun memilih berjuang mempertahankan lahan mereka selama beberapa tahun belakangan.
Baca Juga: PPKM Naik Level 3, Dokter Eva: Nakes Aja Rawat Pasien Covid-19 Pakai Baju Gown Kain Biasa
Menanggapi hal ini, Dokter Eva Sri Diana Chaniago pun ikut angkat suara dan memberikan komentarnya.
Dokter Eva mempertanyakan, apakah peristiwa tersebut merupakan salah satu cara negara dalam mengatur rakyatnya.
"Cara negara mengatur rakyatnya ??" kata Dokter Eva, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @__Sridiana_3va pada Selasa, 8 Februari 2022.
Pertanyaan Dokter Eva itu pun banyak direspons netizen di media sosial. Ada yang menyarankan agar diadakannya dialog antara pemerintah dan warga, hingga menyebut rezim saat ini otoriter.
"Mestinya yg terjadi adalah dialog utk mencari penyelesaian masalah secara win-win solution antara pemerintah dgn masyarakat yg menolak adanya tambang batu andesit tsb di desa mereka," ujar akun @syambari55.
"Rezim otoriter," tutur akun @JagoBangunRumah.
"Otoriter," tegas akun @loketpaytren2.***