Libur Imlek Tak Digeser Seperti Libur Tahun Baru Islam saat Pandemi, Dokter Eva Beri Sindiran: Udah Adil Kan?

- 1 Februari 2022, 07:45 WIB
Dokter Eva Sri Diana Chaniago menanggapi tidak digesernya libur Tahun Baru Imlek seperti perayaan Tahun Baru Islam.
Dokter Eva Sri Diana Chaniago menanggapi tidak digesernya libur Tahun Baru Imlek seperti perayaan Tahun Baru Islam. /Foto: Instagram/@sridianachaniago/

SEPUTARTANGSEL.COM - Munculnya varian Omicron membuat angka kasus harian Covid-19 kembali mengalami lonjakan dalam beberapa hari terakhir.

Kendati kasus Covid-19 sedang melonjak, pemerintah tidak menggeser libur Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Selasa, 1 Februari 2022.

Tidak digesernya libur Tahun Baru Imlek itu membuat sejumlah pihak membanding-bandingkan dengan kebijakan pemerintah saat menggeser libur perayaan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW dan Tahun Baru Islam pada tahun 2021 lalu.

Baca Juga: Libur Imlek Tak Digeser di Tengah Pandemi, Dokter Tonang: Agar Tak Timbul Polemik, Harusnya Dimundurkan

Saat itu, alasan pemerintah menggeser libur perayaan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW dan Tahun Baru Islam dikarenakan mencegah penularan kasus Covid-19 yang sedang tinggi.

Dokter Eva Sri Diana Chaniago ikut buka suara terkait libur Tahun Baru Imlek yang tidak digeser seperti libur perayaan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW dan Tahun Baru Islam di tengah tingginya angka kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.

Dokter Eva mengungkapkan kasus Covid-19 varian Omicron sedang naik dan libur Imlek jatuh pada hari Selasa.

Dengan nada menyindir, Dokter Eva bertanya mengenai libur Imlek yang digeser seperti Tahun Baru Islam tahun lalu.

Baca Juga: Sindir Libur Imlek Tidak Digeser, Hilmi Firdausi: Kita Mah Nggak Apa-apa

Hal itu diungkapkan oleh Dokter Eva melalui cuitan di akun Twitter @__Sridiana_3va pada Senin, 31 Januari 2022.

"Karena Covid Omicron naik lagi, kebetulan hari selasa liburnya…infonya libur Imlek digeser ya spt Tahun Baru 1 Muharam kemarin, bener nda sih?" kata Dokter Eva.

Lebih lanjut, dia mengatakan bila benar libur Imlek digeser, maka tidak hanya hari raya umat Islam saja yang digeser.

Dengan nada satire, dia menyampaikan kebijakan tidak digesernya libur Imlek seperti hari-hari libur sebelumnya sebagai sebuah keadilan.

Baca Juga: Bachtiar Nasir Serukan Revolusi di Masjid, Dokter Eva: UBN Nggak Seradikal Itu Ingin Rebut Kekuasaan Negara

"Kalau Benar, ternyata bukan cuma hari Raya Umat Islam yg digeser dong Dah Adil kan?" ujarnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Senin, 31 Januari 2022, angka kasus kenaikan Covid-19 bertambah menjadi 10.108 kasus baru.

Bertambahnya angka tersebut membuat total kasus Covid-19 di Indonesia sejak kasus pertama ditemukan pada 2 Maret 2020 berjumlah 4.353.370.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x