Jokowi Perintahkan Evaluasi Pelaksanaan PTM DKI Jakarta, Anies Baswedan: Akan Kami Pantau Terus

1 Februari 2022, 20:14 WIB
Anies Baswedan akan pantau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) setelah pandemi Covid-19 kembali meningkat /Instagram/@aniesbaswedan/

SEPUTARTANGSEL.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan selalu dipantau.

Hal tersebut disampaikan Anies Baswedan saat melakukan peninjauan pelaksanaan Imlek di Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio, Glora, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa, 1 Februari 2022.

Menurut Anies, pengetatan perlu dilakukan apabila tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit sudah mencapai tingkat yang cukup penuh.

Baca Juga: Omicron Meningkat, Anggota DPRD DKI Jakarta Desak PTM Dihentikan Sementara

"Salah satu faktor untuk menetapkan pengetatan adalah tentang keterisian di rumah sakit," ujar Anies Baswedan dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara pada Selasa, 1 Februari 2022.

Anies juga mengatakan, jika tingkat keterisian rumah sakit meningkat, pengendalian terbaik menurutnya adalah dengan mengurangi mobilitas masyarakat.

Namun, apabila trennya tetap meningkat secara signifikan dan mengkhawatirkan bagi aspek kapasitas rumah sakit, maka perlu dilakukan pengetatan dalam kegiatan masyarakat.

Baca Juga: Siswa SMAN 71 Duren Sawit Terpapar Omicron, Wagub DKI Jakarta Tetap Jalankan PTM 100 Persen

"Jadi selama ini cara mengambil keputusannya begitu," ujar Anies Baswedan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pelaksanaan program PTM di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat dievalusi.

Jokowi juga menambahkan, jika melihat karakteristik seperti varian Omicron, maka pengetatan bagian hilir harus dilakukan sebagai upaya penanganan jangka pendek.

Baca Juga: Zubairi Djoerban Ingatkan Omicron Mulai Tiba di Indonesia, Khawatirkan PTM 100 Persen

Dia juga mengatakan, sosialisasi dan edukasi untuk masyarakat yang positif tanpa merasakan gejala apapun untuk melakukan karantina mandiri merupakan hal yang paling utama dalam melakukan penanganan jangka pendek.

“Dalam jangka pendek kita harus memperkuat bagian di hilir, sosialisasi, edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif tanpa gejala untuk melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, di faskes, atau melalui telemedicine," ucap Jokowi.

Jokowi kembali menambahkan kalau stok obat-obatan yang tersedia di apotek harus dikontrol dengan baik.

"Kemudian stok obat-obatan yang ada di apotek-apotek ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga meminta kepada jajarannya untuk melakukan pencegahan transmisi lokal di dalam negeri, terutama di enam provinsi yang menjadi penyumbang kasus aktif terbanyak di Indonesia.

Jokowi mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Tetap tenang, tidak usah panik tapi harus tetap waspada, kemudian juga disiplin protokol kesehatan bersama TNI dan Polri terutama 3M yang masif, dan juga pelacakan kontak erat, ini seperti yang sudah kita lakukan,” ujar Jokowi.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler