SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) nampaknya semakin getol untuk merealisasikan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Ambisi Jokowi untuk terus melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara itu bahkan sudah mendapatkan lampu hijau dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Hal ini dibuktikan dengan Undang-Undang Ibu Kota Negara (UU IKN) yang telah disahkan oleh DPR dalam rapat paripurna ke-13 DPR RI pada Selasa, 18 Januari 2022 silam.
Rencana Jokowi untuk hengkang Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur itu tentu saja mengundang kritikan dari sejumlah pihak.
Pasalnya, pemindahan Ibu Kota Negara yang secara resmi diberi nama Nusantara itu dianggap terlalu terburu-buru dan dipaksakan mengingat negeri ini masih dilanda pandemi Covid-19.
Selain itu, rupanya Jokowi merestui dana APBN sebagai skema pembiayaan pembangunan Ibu Kota Negara hingga 2024 mendatang.
Padahal, sebelumnya sang presiden berjanji untuk tidak menyentuh APBN.
Sejumlah pihak pun beramai-ramai menyatakan menolak apabila proyek pembangunan Ibu Kota Negara itu kian dilanjutkan.
Di tengah-tengah santernya penentangan terkait pemindahan Ibu Kota Negara, beredar kabar yang menyebutkan negara China ingin ikut berpartisipasi dalam pengerjaan proyek pembangunan IKN
Kabar China yang ingin turut terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Negara itu lantas mendapatkan teguran dari Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu.
Hal ini disampaikan oleh Said Didu lewat akun Twitter pribadinya @msaid_didu pada Kamis, 27 Januari 2022.
Dalam cuitan, Said Didu pun menegur kabar tersebut berupa nada sindiran kepada pemerintahan Jokowi.
"Uhuiiii," tutur Said Didu, seperti dikutip SeputarTangsel.com dari Twitter pribadinya @msaid_didu pada Jumat, 28 Januari 2022.
Cuitan tamparan Said Didu untuk pemerintahan Jokowi itu lantas dibanjiri komentar oleh Netizen.
"Rezim mengkhianati pendiri bangsa ini... IKN sama saja menyediakan untuk penduduk komunis china dan oligarki.. untuk itu rezim dholim ini segelah di turunkan..," sahut @MuhammadGhilm14.
"Wah. Gimana mungkin negara lain mau ikut bngun di negara kita. Seolah olah kita gak snggup bangun negara kita sendiri," tutur @arkanaZT.
"Gotong royong mulia sekali walaupun asing tetap tulus membantu," ucap @mustaqim_rulik.
"Basa basi... planningnya memang dr dulu begitu," sindir @ArungMapata4.
Di sisi lain, Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menanggapi kabar isu China yang ingin ikut andil dalam pembangunan Ibu Kota Negara tersebut.
Baca Juga: PDIP Sebut Ahok Penuhi Syarat Jadi Kepala Otorita IKN, Roy Suryo: Terlalu
Suharso Monoarfa secara tegas membantah isu yang tengah santer diperbincangkan masyarakat itu.
Suharso Monoarfa membeberkan bahwa ada banyak negara asing, selain China, yang berminat untuk ikut serta dalam membangun Ibu Kota Negara Nusantara.
Para investor dari sejumlah negara asing yang berminat atas proyek pembagunan Ibu Kota Negara, yakni meliputi Asia, Amerika Serikat hingga negara Eropa.
Menurut Suharso Monarfa, faktor segi ekonomi yang menjanjikan itu menjadi salah satu alasan mengapa para investor negara asing melirik pembangunan Ibu Kota Negara baru itu.***