PDIP Usung Ahok Jadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara atau IKN Baru, Mustofa: Ketahuan kan Tujuannya

28 Januari 2022, 08:02 WIB
Mustofa Nahrawardaya menanggapi Ahok yang diusung PDIP jadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) baru /Instagram/@tofatofa_id/

SEPUTARTANGSEL.COM - Polemik perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang kini diberi nama 'Nusantara' masih menjadi sorotan publik.

Kini isu terkait sosok yang menjadi calon kepala otorita di Ibu Kota Negara (IKN) baru juga menjadi sorotan.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah menyodorkan nama Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN).

Baca Juga: Jawaban Ahok Soal Calon Kuat Kepala IKN Nusantara Diungkap Chico Hakim

Humas Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya memberikan tanggapan soal Ahok yang diusung PDIP untuk menjadi Kepala Otorita IKN Nusantara.

Tanggapan Mustofa Nahrawardaya disampaikan melalui cuitan di akun Twitter miliknya pada Kamis, 27 Januari 2022.

Mustofa Nahrawardaya menduga PDIP mengusung Ahok dilatarbelakangi oleh kekalahan Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Baca Juga: Live dari Istana, Jokowi Akhirnya Resmi Lantik Ahok Jadi Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara? Begini Faktanya

"Ketahuan kan tujuannya apa? Dugaan keras, ini masih soal 'kemaluan' kekalahan pada Pilkada lalu," cuit Mustofa yang dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @TofaTofa_id pada Jumat, 28 Januari 2022.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto berpendapat Ahok memenuhi syarat untuk menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN).

"Tapi, siapa yang akan diputuskan, kami serahkan kepada Presiden Jokowi. Hanya saja, PDIP punya nama-nama calon yang memenuhi syarat untuk menjadi Kepala Otorita IKN, termasuk Pak Basuki Tjahaja Purnama," ujar Hasto yang dikutip dari Antara.

Baca Juga: Bukan Ahok, Jokowi Diyakini Akan Tunjuk Luhut Pimpin IKN, Refly Harun: Sayangnya DPR Melepaskan Hak Konfirmasi

"Beliau juga punya kepemimpinan yang cukup baik, selama menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur di Jakarta," sambungnya.

Selain itu, Hasto menilai untuk mengelola Ibu Kota Negara baru memerlukan pemimpin yang berani, visioner, memahami kultur kebudayaan bangsa, memiliki tata kelola dan tata kota yang baik serta memiliki orientasi terhadap gambaran tentang posisi Indonesia di kepemimpinan antarbangsa.

Tak hanya itu, Hasto menyebut kepala otorita juga harus memiliki perencanaan yang memadukan antara gambaran 'smart city' sebagai identitas yang mau dibangun di ibu kota negara, tetapi juga melekat dengan aspek kultural untuk mencerminkan bagaimana kebudayaan dari bangsa Indonesia.

"Juga dari pandangan geopolitik dimana sejak zaman Bung Karno, Kalimantan itu ditempatkan sebagai koridor yang strategis di dalam membangun kepemimpinan Indonesia bagi dunia," tuturnya.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler