Pernyataan Kapolda Sumut Dukung Tempat 'Rehabilitasi Swasta' Ala Bupati Langkat, Netizen: Harus Diperiksa Nih

25 Januari 2022, 09:59 WIB
Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat /tangkapan layar twitter @mei_peseek/

SEPUTARTANGSEL.COM- Ditemukannya kerangkeng di rumah Bupati Langkat Nonaktif, Terbit Rencana Parangin Angin saat OTT KPK membuat publik terkejut.

Pasalnya kerangkeng tersebut menurut Anis Hidayah dari Migrant CARE dikatakan sebagai perbudakan modern.  

Pemilik akun twitter @mei_peseek juga menyebutnya sebagai penjara pribadi yang isinya pekerja sawit.

Ia mengunggah beberapa foto kondisi kerangkeng beserta penghuninya saat ditemukan. Beberapa orang ada di dalam kerangkeng tersebut. 

Baca Juga: 11 Orang Terjebak di Ruang Karaoke yang Terbakar Saat Terjadi Bentrok 2 Kelompok Warga di Sorong

Bahkan ada yang ditemukan dalam kondisi luka-luka memar. 

"Twitter Do Your Magic. Bupati Langkat Punya Penjara Pribadi Isinya Pekerja Sawit, Habis Kerja Dikerangkeng. Ada 27 orang di penjara saat penggeledahan rumah nya," ujar akun @mei_peseek pada Senin, 24 Januari 2022.

Ia juga menyebut jika kerangkeng tersebut sebagai tempat rehabilitasi pengguna narkoba tak mengantongi izin dan para pekerja mendapat penyiksaan.

"Tempat rehabilitasi, nyatanya tempat itu tak mengantongi izin Penjara atau kerangkeng tersebut dibuat di belakang rumah Bupati Langkat. Banyak para pekerja di siksa oleh pengawal bupati," tambahnya. 

Pada video yang beredar di Youtube Kapolda Sumut Irjen Pol. Panca Putra Simanjuntak membenarkan tempat yang disebutnya menyerupai kerangkeng di rumah pribadi Bupati Langkat. 

Kapolda menyebut hanya berisi 3-4 orang dan baru masuk dua hari sebelum OTT.

"Dari hasil pendalaman kita memang itu adalah tempat rehabilitasi yang dibuat oleh yang bersangkutan secara pribadi," kata Panca Putra. 

Baca Juga: Kim Hawt Jawab Isu Berpacaran dengan Reza Rahadian: Masa Lalu Itu Indah, Banyak Berkontribusi di Hidup Gue

Panca juga mengungkapkan bahwa tempat rehabilitasi tersebut sudah berlangsung selama 10 tahun. 

"Niatnya baik tetapi harus difasilitasi untuk secara resmi melakukan kegiatan rehabilitasi tersebut. Karena Pemerintah tak mampu," sebut Panca lagi. 

Menanggapi hal tersebut, netizen justru mempertanyakan pernyataan Kapolda. 

"Klopun tmpt rehab, apakah diperbolehkan mempekerjakan mereka? Apakah mereka mendapatkan gaji layak? Apakah jam kerjanya sesuai? Patut di selidiki ini mah," komentar @GreySilver5. 

"Masa tempat rehab kek gitu yaa, ga masuk akal sihh serius, belum lagi diliat mukanya ga usia remaja," komentar @cutylolyy. 

"Tempat rehab RSJ aja jauh lbh bagus kak malah ga kerasa kaya di rehab," komentar @BrowniesSoklat.

"Mau mereka pecandu narkoba ya gak seharusnya diperlakukan kaya kambing gini, ini emang bupatinya bejat aja, psikopat," komentar @Veryfing.

Baca Juga: Beredar Video Puan Maharani Bagikan Kaos Munculkan Kerumunan, Netizen Bandingkan dengan Kasus Habib Rizieq

"Iyaya aneh, pecandu narkoba kok di rehab sama bupat*. Yg bener mah ada rehab sendiri dari BNN*. Kok aneh, jelas2 ada badan khusus buat narkoba," @snowicoffee

"Nahh.. aku malah mikir tu polisi² uda pada d suap sama si bupati..," komentar @qotrun_nadaa.

"Sblm jd bupati ybs adlh mafia, pentolan okp, jd bupati krna masyarakat di ancam, pemilihan kepala desa aja kalo ada calon dari okp tsb masyarakat biasa tdk berani nyalon lg, di sumut lebih berkuasa okp dripada polisi/pemerintah, jd jangan harap polisi berbuat sesuatu di langkat!!" komentar @ersadamekita. 

"Kapolda nya kudu diperiksa inimah.wkwk," komentar @ichsanovsky.

"Hahaha ngakak kapolda gotham emang puncak komedi," komentar @random_Iah.

"Statement anggota sampean ini lho pak????
@ListyoSigitP," komentar @astoginoo. ***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler