SEPUTARTANGSEL.COM - Banjir menggenangi Kalimantan tepatnya di Panajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur yang merupakan calon ibu kota baru.
Banjir yang terjadi akibat hujan lebat pada Jumat, 17 Desember 2021 ini merendam ratusan rumah di dua desa dan satu kelurahan.
Selain itu, pasang tinggi air laut juga mempengaruhi terjadinya banjir di calon ibu kota baru itu.
Baca Juga: Pansus RUU Ibu Kota Negara Langgar Tatib DPR, Emil Salim Heran Malah Tatibnya yang Diubah
Banjir yang terjadi di Panajam Paser Utara ini kemudian mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Politisi Partai Demokrat Yan Harahap turut menanggapi kejadian ini melalui akun Twitter miliknya pada Senin, 20 Desember 2021.
Yan Harahap meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempertimbangkan kembali pembangunan di calon ibu kota negara itu karena kejadian tersebut bisa jadi akan terus berulang.
Baca Juga: Masyarakat Suku Dayak Gagalkan Rencana Pemerintah Bangun Ibu Kota Baru di Kalimantan, Cek Faktanya
"Perlu dipertimbangkan ulang Pak @jokowi. Karena bisa saja kejadian ini akan berulang terus," kata Yan Harahap yang dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @YanHarahap pada Senin 20 Desember 2021.
Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu juga ikut menanggapi kejadian itu.
Melalui akun Twitter pribadinya pada Senin, 20 Desember 2021, Said Didu mempertanyakan wilayah calon ibu kota negara baru yang katanya bebas banjir.
Baca Juga: Sulteng Antusias Sambut Ibu Kota Negara Baru di Kaltim, Siap Ekspor Kopi dan Coklat Lokal
"Katanya bebas banjir," cuit Said Didu.
Untuk diketahui, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur adalah salah satu dari dua kota selain Kutai Kartanegara yang rencananya akan dijadikan ibu kota negara yang baru pengganti Jakarta.***