Satu Minggu PPKM Rugi 5,2 Triliun, Luhut: Kita Super Hati-hati Agar Tidak PPKM Ketat

10 November 2021, 19:10 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan ingatkan masyarakat tetap Prokes /Tangkapan layar Podcast Deddy Corbuzier/

SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat tetap hati-hati terhadap penyebaran Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Luhut Pandjaitan ketika menjadi bintang tamu dalam podcast YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah pada Rabu, 10 November 2021.

Luhut menjelaskan bahwa kita belum tahu varian Delta ini kelakuannya seperti apa. Apalagi sekarang ada Varian Delta AY42 yang kabarnya telah masuk ke Malaysia.

"Kita gak ngerti kelakuannya dengan benar, masih banyak unknown sampai hari ini," ungkap Luhut Pandjaitan.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan Persilakan Audit Terkait Bisnis Tes PCR: Biar Jangan Ada Dusta di Antara Kita

Karena hal tersebut Luhut menjelaskan bahwa dirinya menerapkan aturan secara bertahap dan kehati-hatian.

"Saya kan latar belakang tentara, saya selalu konservatif melihat itu. Kita bertahap, bertingkat, berlanjut. Jadi jangan semua langsung. Begitu kelihatan sudah bagus langsung nuntutnya bebas," terang Luhut Pandjaitan.

Luhut menjelaskan pada kondisi seperti sekarang, boleh saja rileks, tapi tetap waspada. Karena varian baru tetap harus diwaspadai. Jangan sampai kita kembali ke masa PPKM ketat.

"Kita mau super hati-hati atau kembali lagi nanti PPKM? PPKM itu satu minggu kita rugi 5,2 triliun itu," ungkap Luhut.

Kerugian tersebut salah satunya karena banyaknya lapangan pekerjaan yang hilang dengan melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Ternyata Dompet Digital OVO Beda dengan OVO Finance yang Dicabut Izin Usahanya oleh OJK

"Itu lapangan pekerjaan yang hilang berapa banyak, orang yang gak kerja berapa banyak, itu kan harga yang sangat mahal," kata Luhut Pandjaitan.

"Sekarang kan lumayan baik, bahwa kita pelihara dulu deh, tenang, tunggu itu. Jadi jangan terus berpikir negatif," tambah Luhut

Luhut juga mengungkapkan ada pertimbangan saat membatalkan tes PCR untuk penumpang pesawat.

Meskipun dibatalkan, Luhut tetap meminta kepada Presiden Jokowi mempertimbangkan Natal dan Tahun Baru untuk kembali memberlakukan tes PCR bagi penumpang pesawat karena diperkirakan akan ada lonjakan kasus Covid-19.

"Saya bilang ke Pak Presiden nanti menjelang Natal dan Tahun Baru perlu kita pertimbangkan lagi (tes PCR penumpang pesawat-red)," ungkap Luhut Pandjaitan.

Baca Juga: Sutradara Hwang Dong-hyuk Pastikan Squid Game Season 2

Luhut juga mengatakan bahwa mobilisasi masyarakat yang besar tanpa dilakukan pemeriksaan dan pengendalian akan membuat virus tersebut berpindah tempat lebih cepat.

"Kita akan lihat nanti, karena pergerakan masyarakat terlalu besar tanpa ada pemeriksaan, tanpa ada pengendalian itu sama aja penyakit itu berpindah tempat lebih cepat," terang Luhut Pandjaitan. ***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler