Luhut Mengaku Terlibat Bisnis PCR, Benny Harman: Negara Diperalat untuk Kepentingan Kelompok dan Golongan

- 9 November 2021, 13:03 WIB
Politisi Partai Demokrat, Benny Harman sebut negara sedang diperalat oleh kelompok dan golongan terkait bisnis PCR
Politisi Partai Demokrat, Benny Harman sebut negara sedang diperalat oleh kelompok dan golongan terkait bisnis PCR /Foto: Twitter/@BennyHarmanID/

SEPUTARTANGSEL.COM - Dua menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diduga terlibat dalam bisnis PCR. Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Bahkan, Luhut Binsar Pandjaitan juga sudah mengakui keterlibatan dirinya dalam bisnis PCR PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, dirinya tidak pernah mengambil untung dari bisnis PCR itu. Pasalnya, tujuan didirikannya PT GSI adalah untuk membantu penyediaan tes Covid-19 di Indonesia dalam skala besar.

Baca Juga: Luhut Ungkap PCR Akan Kembali Digunakan untuk Syarat Wajib Perjalanan, Rocky Gerung: Ada Perencanaan Korupsi

Menanggapi hal ini, Politisi Partai Demokrat Benny Harman pun ikut angkat suara.

Benny Harman mengatakan, saat ini tugas rakyat lebih berat karena bukan saja harus melawan korupsi, melainkan juga kolusi dan nepotisme.

Menurut Benny Harman, kini kolusi dan nepotisme semakin marak, terutama kolusi di antara birokrasi dan pengusaha seperti dalam skandal PCR.

Baca Juga: Jepang Akan Berlakukan Tes PCR/Antigen Gratis untuk OTG, Susi Pudjiastuti: Andai Pemerintah Indonesia Bisa

"Tugas kita makin berat karena yang kita lawan bukan saja korupsi tapi juga kolusi dan nepotisme. Kolusi+nepotisme ini kian marak, utamanya kolusi antara birokrasi dan pengusaha seperti dalam skandal PCR test itu," kata Benny Harman, dikutip SeputarTangsel.com dari akun Twitter @BennyHarmanID pada Selasa, 9 November 2021.

Halaman:

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

x