Anggota FPKS yang Interupsi Puan Maharani Minta Maaf, Jazuli Juwaini: Bukan Mundur

9 November 2021, 12:13 WIB
Jazuli Juwaini jelaskan permintaan maaf anggota FPKS yang interupsinya diabaikan Puan Maharani /Foto: Twitter @JazuliJuwaini/

SEPUTARTANGSEL.COM - Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI, Fahmi Alaydroes meminta maaf setelah interupsi pada Rapat Paripurna DPR RI, Senin 8 Oktober 2021.

Permintaan tersebut diklarifikasi oleh Jazuli Juwaini, sesama anggota DPR RI dari FPKS. 

Menurut Jazuli Juwaini, permintaan maaf untuk menyebut ketidaklayakan Puan Maharani sebagai capres, karena di luar konteks interupsi. 

Baca Juga: Puan Maharani Tak Gubris Interupsi Anggota Dewan Saat Bacakan Penutupan Sidang, PKS: Bagaimana Mau Jadi Capres

"Anggota FPKS Dr Fahmi minta maaf dari 'mempertanyakan lokasi Ketua DPR menjadi Capres," ujar Jazuli Juwaini dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @JazuliJuwaini, Selasa 9 November 2021.

Jazuli Juwaini menegaskan, permintaan maaf yang diajukan oleh Fahmi bukan masalah interupsi yang diajukan, Interupsi merupakan hak anggota DPR yang dijamin konstitusi dan UU.

"Bukan mundur dan minta maaf dari hak interupsi, itu dijamin konstitusi dan UU. karena kami langsung membuat konferensi terkait dengan interupsi yang tidak diberi kesempatan di rapat paripurna," sambung Jazuli Juwaini.

Hal tersebut disampaikan di media sosial  karena menurut Jazuli banyak netizen mempertanyakan alasan permintaan maaf. Mereka menyayangkan, karena posisi PKS benar.

Baca Juga: Puan Maharani Tak Gubris Interupsi Anggota Dewan, Dokter Eva Sri Diana: Wah Mba Puan Kok Gitu?

"PKS mengedepankan politik beretika dan kesantunan, maka tak malu untuk minta maaf saat ada hal yang kurang tepat," ujarnya.

Dalam cuitan selanjutnya, Jazuli Juwaini yang merupakan FPKS dari daerah pemilihan Banten kembali menegaskan urgensi permintaan maaf. PKS tidak pernah mundur dari perjuangkan kepentingan umat, rakyat, dan menjaga NKRI. 

Sebagai informasi, pada rapat paripurna, Senin 8 November 2021 diketahui bahwa Ketua DPR RI Puan Maharani mengabaikan interupsi yang diajukan oleh salah seorang anggotanya.

Saat itu, Puan Maharani sedang menutup rapat paripurna yang memiliki agenda mendengarkan laporan Komisi I setelah uji kelayakan dan kepatuhan atau fit and proper test. Fit and proper test dilakukan terhadap calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Baca Juga: Jenderal Andika Perkasa Disetujui Jadi Panglima TNI, Fadli Zon Pamer Foto Lawas

Fahmi Alaydroes berusaha berkali-kali mengatakan interupsi. Namun, upaya tersebut gagal karena Puan Maharani megabaikannya hingga rapat benar-benar ditutup dan palu diketok.

Interupsi tersebut sempat viral di media sosial, karena pernyataan terakhir yang dikeluarkan oleh Fahmi. 

"Gimana mau jadi capres kalau begini?" ujar Fahmi.

Beberapa saat setelah itu, diketahui Fahmi meminta maaf kepada Fraksi PDIP. ***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler