Soroti Harga Tes PCR, Nicho Silalahi: Sungguh Indah Perampokan Rakyat dalam Bisnis Farmasi  

5 Oktober 2021, 22:40 WIB
Nicho Silalahi soroti harga tes PCR yang menurutnya perampokan oleh farmasi /Foto: Instagram @nicho_silalahi/

SEPUTARTANGSEL.COM – Tes PCR di Indonesia menjadi syarat untuk perjalanan jarak jauh. Meski harganya sudah diturunkan oleh pemerintah, harga tes PCR masih menjadi sorotan.

Kali ini, aktivis pro demokrasi yang juga pegiat medsos, Nicho Silalahi ikut menyoroti harga tes PCR yang mencapai Rp495.000,00 di media sosial.

Menurut Nicho Silalahi, jika dihitung, setiap hari ada 100 ribu orang yang tes PCR, maka jumlahnya milyaran. Dia menyebutnya sebagai perampokan rakyat dalam bisnis farmasi.

Baca Juga: Luhut Akui Kuasai 6 Hektar Lahan Batu Bara, Nicho Silalahi: Jika Dikelola Negara Maka Bangsa Ini Tidak Utang

Hal itu disampaikan Nicho setelah dirinya melakukan tes PCR untuk suatu keperluan dengan memperlihatkan harga yang tertera di kuitansi.

“Jika rakyat harus berangkat keluar kota wajib PCR, maka Rp495.000,00 harus dikeluarkan. Jika asumsi terkecil per hari 100 ribu orang yang wara-wiri, maka 495.000 x 100.000 = 49.500.000.000,” ujar Nicho Silalahi sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Nicho_Silalahi, Selasa 5 Oktober 2021.

Nicho membuktikan harga tes PCR yang disebut dengan mengunggah foto bukti tes PCR dan kuitansinya.

KOlase foto bukti tes PCR Nicho Silalahi dan kuitansi Foto: Twitter @Nicho_Silalahi

“Sungguh indah perampokan rakyat dalam bisnis farmasi. Hasilnya, harta pejabat melonjak,” sambung Nicho Silalahi.

Cuitan dari aktivis sosial yang bernama panjang Nicholas Frans Giskos ini mendapat komentar senada dari netizen.

Baca Juga: Mensos Risma Sapu Halaman Makam Syekh Burhanuddin di Sumbar, Nicho Silalahi: Dia Ga Ngerti Konsep Leadership

“Paling anti keluar duit buat beginian. Untung gue kerja di daerah yang cukup dekat dengan rumah. Jadi kalau pingin pulang nggak ribet,” ujar @RamenTempe.

“Dan ini terpaksa masyarakat kecil jalani di tengah himpitan ekonomi masing-masing. Ingat pepatah, takkala musibah ekonomi melanda bangs akita, ada segelintir penguasa elit yang menikmati momen. Apakah mereka sangka ini berkah atau… Wallahu ‘alam..,” ujar @Nadhif_Sulaiman.

Tidak hanya menyebut perampokan yang dilakukan oleh farmasi, tetapi Nicho Silalahi juga mengatakannya sebagai perampokan legal. Meskipun demikian, dia menolak jika dikatakan bodoh. Menurutnya, banyak orang baik yang memilih diam.

Baca Juga: Berduka atas Gugurnya Nakes di Papua, Nicho Silalahi: Jenderal dan Elite Sibuk  

“Nasib rakyat ini Nicho.. Belum tiket.. Belum makan dan minum. Kalau yang diurus bilainya ngagk seberapa, bangkrut yang ada ini mah,” ujar @niewiw_wiyono.

“Nah itu dia, Kak.. Rakyat dirampok secara legal,” ungkap Nicho. “Kita tidak bodoh, sayang. Orang-orang baik lebih memilih diam.” ***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler