Transjakarta Uji Coba Bus Listrik Buatan China, Gratis Selama 3 Bulan

12 September 2021, 19:13 WIB
Transjakarta uji coba bus listrik Higer buatan China, gratis selama tiga bulan /Foto: Antara/ Ahmad Wijaya/

SEPUTARTANGSEL.COM - Tren kendaraan listrik mulai merambah ke alat transportasi umum di Indonesia.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta atau TransJakarta mulai melakukan uji coba satu unit bus listrik selama 3 bulan mulai Jumat 10 September 2021.

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Sardjono Jhony mengatakan, ujicoba bus listrik buatan China ini akan melayani masyarakat untuk rute Blok M – Balaikota (EV1).

Baca Juga: Jokowi Ingin Produksi Mobil Listrik, Cipta Panca: Esemka Gak Jelas Wujudnya, Ini Udah Mimpi Lagi

"Uji coba akan dilakukan selama 3 bulan ke depan tanpa biaya atau gratis. Saat ini ada pembatasan pelanggan yakni maksimal diisi oleh 25 orang pelanggan termasuk yang berdiri,” ujar Jhony yang dikutip SeputarTangsel.Com dari unggahan Instagram @pt_transjakarta pada Jumat, 10 September 2021.

Jhony menambahkan, semua armada konvensional Transjakarta secara bertahap akan beralih menggunakan armada listrik.

"Keseriusan Transjakarta ini dibuktikan dengan berbagai layanan uji coba kendaraan listrik yang dimulai sejak tahun lalu. Dan hari ini kita menggandeng teman-teman dari PT Higer Maju Indonesia untuk ikut serta menjadi mitra strategis dalam penyediaan, pengadaan dan operasional bus listrik berbasis baterai tersebut,” kata Jhony.

Baca Juga: Jokowi Ingin Produksi Mobil Listrik, Fadli Zon Malah Minta Presiden Tepati Janji Mobil Esemka

Sebagai informasi, bus listrik ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan bus konvensional seperti tidak menimbulkan polusi, biaya perawatan yang relatif murah, hingga baterai yang tahan lama.

Dengan daya baterai yang bisa diisi ulang maksimal tiga jam, bus listrik Higer mampu melaju hingga sejauh 250 kilometer.

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Chaidir mengungkapkan, penggunaan bus listrik sebagai armada Transjakarta merupakan bentuk dukungan BUMD DKI Jakarta kepada program yang digaungkan pemerintah pusat.

Pemerintah mencanangkan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis baterai.

Baca Juga: Wow, Menteri Perhubungan Targetkan Jutaan Kendaraan Listrik Beredar di Indonesia Pada 2030

"Uji coba yang dilakukan ini jadi yang kedua, karena sebelumnya kita sudah uji coba pada Desember 2020. Prinsipnya kita sangat menunjang Perpres 55 Tahun 2019, dan ke depannya kita akan terapkan kendaraan elektrik di semua jenis," ucap Chaidir, dikutip SeputarTangsel.Com dari unggahan Instagram @pt_transjakarta.

Chaidir menambahkan, penggunaan bus listrik bagi armada Transjakarta juga merujuk pada Instruksi Gubernur DKI Nomor 66 Tahun 2019, tentang Pengendalian Kualiatas Udara di Jakarta.

"Di DKI Jakarta terlebih dahulu kita akan uji coba kendaraan elektrik untuk angkutan umum bekerja sama dengan PT Transjakarta," ucap Chaidir.

Sementara bus listrik yang digunakan Transjakarta merupakan produksi produsen bus asal China, Higer.

Baca Juga: Rizal Ramli Mengaku Pernah Dukung Jokowi Soal Mobil Esemka: Maaf, Ternyata Prank Nonstop

PT Transjakarta mempunyai target mengoperasikan lebih dari 10.000 unit bus listrik sampai dengan akhir 2030.

Bersamaan dengan hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta mencanangkan kebijakan untuk tidak lagi menggunakan bus berbahan bakar solar demi mengurangi polusi udara.

Uji coba penggunaan bus Transjakarta listrik dilakukan selama tiga bulan. Pengguna tidak dikenakan biaya alias gratis bila ingin menjajal naik armada bus Transjakarta listrik tersebut.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler