SE PUTARTANGSEL.COM - Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan mengunjungi muka pemerintahan presiden Joko Widodo (Jokowi).
Keputusan PAN untuk bergabung itu disambut hangat oleh Jokowi. Bahkan, mantan Wali Kota Solo turut mengundang PAN ke Istana Negara pada Rabu, 26 Agustus 2021.
bergabungnya PAN ke dalam jajaran partai menghadap Jokowi, partai Demokrat Abdullah Rasyid ikut membuka suara.
Melalui cuitan akun Twitter pribadinya @Rasy_Abdullah pada Kamis, 26 Juli 2021, dirinya memberikan kritikan pedas atas pertemuan kedua partai politik tersebut.
Abdullah Rasyid mengingatkan pemerintah untuk tidak menjadikan Istana sebagai tempat untuk korupsi.
"Istana jangan dipakai buat korupsi jahat," kata Abdullah Rasyid, seperti dikutip SeputarTangsel.Com dari cuitan.
Sebab, menurut Abdullah Rasyid, Istana adalah milik rakyat dan bukan milik partai Jokowi.
"Istana itu milik rakyat. Bukan punya pandangan @jokowi," ujarnya.
Abdullah Rasyid juga menyindir Jokowi jika ingin mengadakan pertemuan dengan partai politik, maka semua partai politik harus diundang.
Baca Juga: Gus Umar Bayangkan Jika Jokowi Jadi Presiden hingga 2027, Netizen: Kita Cetak Daun Jadi Duit
"Jika ingin membuat pertemuan dengan Parpol, semua harus di undang. Soal bgini aja jerih payah!" diapresiasi.
Seperti dikutip dari Antara, Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi menyebutkan jika kehadiran Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan ke Istana itu tak lain sebagai pihak pemerintah.
Viva Yoga Mauladi menegaskan jika kehadiran PAN tersebut tidak membicarakan masalah kabinet, melainkan hanya memberikan masukan terkait penanganan pandemi Covid-19.
Selain itu, PAN juga mendukung upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi sosial, di antaranya adalah dukungan terhadap bantuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
PAN juga menyatakan dukungan terhadap kebijakan ekonomi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.***