Kritisi Kebijakan Pemerintah yang Wajibkan Tes Antigen Sebelum Masuk Mal, Politikus PDIP: Harus Dikaji Ulang

13 Agustus 2021, 19:19 WIB
Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Deddy Sitorus. /Instagram.com/@deddyyevrisitorus/

SEPUTARTANGSEL.COM - Anggota DPR RI, Deddy Sitorus, ikut mengkritisi kebijakan pemerintah yang mewajibkan setiap pengunjung untuk tes swab antigen sebelum masuk ke dalam pusat perbelanjaan atau mal.

Menurut Deddy, kebijakan tersebut harus dikaji ulang karena dinilai tidak bermanfaat dan malah justru merugikan.

"Itu harus dikaji ulang sebab tidak terlalu bermanfaat dan merugikan semua orang," ujar Deddy dikutip SeputarTangsel.com dari Antara pada Jumat, 13 Agustus 2021.

Baca Juga: Atta Halilintar Borong 5 Truk untuk Bagi-bagi Nasi Padang Gratis ke Warga se Jabodetabek

Deddy menambahkan, dengan kebijakan mengharuskan pengunjung sudah divaksin agar bisa masuk ke mal atau pusat perbelanjaan di Jakarta menurutnya sudah cukup.

Tentunya harus dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat contohnya menggunakan masker berlapis, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Dengan diberlakukannya kebijakan wajib tes antigen sebelum masuk mal, politisi dari PDI Perjuangan tersebut mengatakan justru akan menekan aktivitas ekonomi konsumsi masyarakat.

Baca Juga: Kwartir Nasional Gelar Upacara di Atas Kapal dan Tabur Bunga di Laut Jelang Hari Pramuka ke-60 Tahun

Seharusnya konsumsi masyarakat yang dianggap sebagai pendorong aktifitas ekonomi, dapat difasilitasi bukan malah dipersulit.

"Ini akan menekan aktifitas ekonomi dalam bentuk rendahnya konsumsi publik. Kita tahu bahwa konsumsi masyarakat itu justru sebagai salah satu faktor pendorong geliat ekonomi. Harusnya difasilitasi dan diedukasi, bukan dibuat sulit. Itu aneh sekali," jelas Deddy.

Selain itu, Deddy mengungkapkan jika si pengambil kebijakan tersebut kurang memahami kondisi ekonomi yang dialami oleh para pedagang maupun masyarakat kecil.

Baca Juga: Diledek Pelit oleh Netizen, Raditya Dika Justru Berbagi Tips Membangun Habit Keuangan yang Sehat

"Mungkin pengambil kebijakan kurang memahami tekanan ekonomi yang dialami para pedagang dan masyarakat kecil," ungkap Deddy.

Kemudian, biaya untuk melakukan tes swab antigen terbilang cukup mahal, hal ini pastinya cukup memberatkan bagi masyarakat dan akan berdampak kerugian bagi para pedagang.

"Biaya untuk swab antigen itu ratusan ribu rupiah, memberatkan masyarakat dan merugikan pedagang," sambung Deddy.

Baca Juga: Charta Politica Rilis Survei Tingkat Kepuasan Kinerja Pemerintah Saat Pandemi, Gus Umar: Tega Banget

Deddy menyarankan seharusnya pemerintah menambahkan implementasi protokol kesehatan di lapangan, bukan justru malah menambah beban bagi masyarakat di situasi ekonomi yang sedang sulit.

"Yang ditambah harusnya implementasi prokesnya di lapangan, bukan pengeluaran tambahan bagi publik di masa ekonomi sulit seperti ini," pungkasnya.***

Editor: Muhammad Hafid

Tags

Terkini

Terpopuler