Desakan UNESCO Soal Proyek di TN Komodo Tertuang Dalam Dokumen, Susi Pudjiastuti Beri Pesan ke Sandiaga Uno

4 Agustus 2021, 09:57 WIB
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. /Instagram @susipudjiastuti115

SEPUTARTANGSEL.COM – Pemerintah Indonesia didesak Komite Warisan Dunia United Nations of Educational, Scientific, and Cultural (UNESCO) untuk menghentikan semua proyek pembangunan di Taman Nasional Komodo.

Sebab, UNESCO menganggap proyek pembangunan tersebut berpotensi memberikan dampak terhadap nilai universal luar biasa atau Outstanding Universal Value (OUV).

Penghentian pembangunan diharapkan dapat dilakukan, sampai pemerintah Indonesia selesai merevisi analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang kemudian akan ditinjau terlebih dahulu oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature, IUCN).

Baca Juga: UNESCO Desak Indonesia Hentikan Proyek di Taman Nasional Komodo, Susi Pudjiastuti: Sebelum Ditertawakan Dunia

Desakan tersebut tertuang dalam dokumen UNESCO WHC/21/44.COM/7B, yang diterbitkan usai konvensi online pada 16-31 Juli 2021.

Penerbitan dokumen tersebut menarik banyak perhatian, terutama bagi netizen yang telah mengikuti perkembangan pembangunan proyek di TN Komodo.

Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI juga turut mengomentari dokumen yang dirilis oleh UNESCO tersebut.

Baca Juga: Unesco Minta Pemerintah Indonesia Hentikan Proyek Taman Nasional Komodo dan Ajukan AMDAL

Susi menjelaskan bahwa tujuan mereka sebenarnya adalah kembali ke alam, mantan Menteri KKP itu juga menekankan pemerintah untuk melakukan riset terlebih dahulu bukan malah selalu belajar dari kesalahan.

“Sudah saatnya kita belajar jangan selalu dari kesalahan, dibangun/dirusak terus beberapa tahun dibongkar tapi coba riset, baca, dan jalan-jalan keliling. Keberlanjutan sumber daya alam adalah bingkai pembangunan,” tulis Susi dikutip SeputarTangsel.com di laman Twitter @susipudjiastuti pada Selasa, 3 Agustus 2021.

Susi juga meyakini bahwa keinginan para turis yang berkunjung di Taman Nasional Komodo nanti bukan untuk melihat komodo yang dikurung dalam pagar beton, serta mengingatkan pihak-pihak terkait untuk menyadari hal tersebut.

Baca Juga: Overstay, Fiersa Besari Minta Maaf ke Pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani

“Saya punya keyakinan turis-turis nanti yang datang bukan ingin melihat komodo yang ditaruh di tengah-tengah labirin beton terus kita tonton, nanti apa bedanya dengan Bonbin Ragunan?,” tulis Susi.

“Sadar yok, sebelum kita ditertawakan oleh dunia,” sambung mantan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut.

Secara khusus Susi Pudjiastuti juga memention akun Twitter Sandiaga Uno, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca Juga: Indonesia Diundang UNESCO untuk Program Digitalisasi Aksara Nusantara di Konferensi Tingkat Internasional, Loh

Susi meyakini bahwa, Sandiaga Uno yang telah memiliki beragam pengalaman terkait pariwisata juga dapat melihat bahwa permasalahan terkait Taman Nasional Komodo ini perlu penyelesaian secara khusus.

“Pak Sandi yang terhormat @sandiuno. Anda telah berpergian dan tinggal di luar negeri, Anda telah melihat banyak hal. Saya yakin Anda juga melihat bahwa kita harus melakukan hal yang berbeda dalam masalah komodo ini. Pemikiran Anda harus membuat segalanya berbeda,” tulis Susi.

Pembangunan proyek di TN Komodo sebenarnya telah menjadi perbincangan sejak dimulainya proyek tersebut, namun pemerintah terus melanjutakan proses pembangunan.

Baca Juga: UNESCO Protes Hagia Sophia Kembali Menjadi Masjid, Presiden Erdogan: Turki Gunakan Hak Kedaulatan

Pada Oktober 2020 lalu bahkan kondisi pembangunan TN Komodo viral di dunia maya, setelah muncul foto seekor komodo yang tengah berada di proyek pembangunan seolah-olah seperti sedang menghadang truk pengangkut material.***

Editor: Taufik Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler