Kata Sri Mulyani, Utang Indonesia yang Bengkak Ternyata Warisan Kolonial Belanda!

- 12 Oktober 2020, 22:34 WIB
Ekspedisi pertama Belanda di bawah Cornelis de Houtman tiba di Banten pada 23 Juni 1596. Peristiwa ini sering disebut berbagai kalangan sebagai awal kolonialisme Belanda di Nusantara.
Ekspedisi pertama Belanda di bawah Cornelis de Houtman tiba di Banten pada 23 Juni 1596. Peristiwa ini sering disebut berbagai kalangan sebagai awal kolonialisme Belanda di Nusantara. / Foto: Tropenmuseum./

SEPUTARTANGSEL.COM - Indonesia terkenal dengan warisan sumber daya alam yang melimpah. Bangsa Belanda kemudian datang untuk mengeruk kekayaan Indonesia.

Tak cukup mengeruk, pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 silam, pemerintah Kolonial Belanda ternyata juga meninggalkan warisan utang kepada pemerintah Indonesia.

Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani, mengatakan bahwa sebenarnya asal mula utang Indonesia saat ini bersumber dari utang penjajah, terutama Belanda.

Baca Juga: Status Siaga Bencana Ditetapkan di 17 Kecamatan di Garut Akibat Banjir

Belanda, katanya, tidak hanya mewariskan utang usai menjajah Indonesia, namun juga mewariskan sistem ekonomi yang rusak.

"Dari sisi ekonomi waktu kita merdeka, kita diberikan warisan Belanda tidak hanya perekonomian yang rusak namun juga utang dari pemerintahan kolonial," kata Sri Mulyani dalam diskusi virtual bersama Kemenkeu, Senin, 12 Oktober 2020.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Jawa Barat Banyak Berita Baik, Zona Merah Covid-19 Hanya Tiga Daerah

"Dari mulai kemerdekaan, belum punya apa-apa, belum tahu republiknya bentuknya apa, belum punya mata uang, kita sudah punya utang, warisan kolonial," lanjutnya.

Akibatnya, pemerintah Indonesia yang baru awal berdiri tidak mengawali neraca keuangan dari nol, melainkan minus atau defisit karena utang.

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x