Silek Minangkabau Warisan Budaya Dunia, Ironis Jika Punah di Tempat Asalnya

- 11 November 2020, 19:46 WIB
Dua pesilat menampilkan atraksi "Silek Lanyah" di Desa Kubu Gadang, Padangpanjang, Sumatera Barat, Kamis (13/8/2020). Atraksi silat di atas lumpur persawahan tersebut ditampilkan dalam rangkaian pertunjukan budaya sekaligus menyambut HUT kemerdekaan ke-75 RI.
Dua pesilat menampilkan atraksi "Silek Lanyah" di Desa Kubu Gadang, Padangpanjang, Sumatera Barat, Kamis (13/8/2020). Atraksi silat di atas lumpur persawahan tersebut ditampilkan dalam rangkaian pertunjukan budaya sekaligus menyambut HUT kemerdekaan ke-75 RI. /Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww./

SEPUTARTANGSEL.COM - Silek Minangkabau perlu mendapatkan perhatian serius agar nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak punah dan hanya meninggalkan gerak langkah saja.

Silek atau Silat dalam pengucapan bahasa Minang, merupakan salah satu produk Kebudayaan Minangkabau.

Pelbagai upaya dilakukan untuk mencegah agar silek tidak menjadi asing di tempat asalnya sendiri.

Baca Juga: Meski Busuk Tetapi Membuat Masakan Makin Lezat, Apakah Itu?

Baca Juga: Masya Allah, Pemulung Viral Baca Al Quran Dijadikan Anak Angkat Syekh Ali Jaber

Salah satunya memberikan pembinaan kepada pegiat silat, praktisi, dan pemerhati silek.

Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat Gemala Ranti mengatakan,"Silek sekarang sudah diakui sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda UNESCO. Sangat ironis bila di tempat asalnya silek menjadi punah."

"Sebenarnya sejak 2018 kita punya program Silek Art Festival yang bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai Silek. Namun, karena pandemi, kegiatan itu tidak digelar pada 2020," katanya di Batusangkar, Sumatera Barat, pada Senin, 9 November 2020.

Baca Juga: Habib Rizieq Pulang ke Indonesia, Politisi PDIP Ini Minta Polisi Lanjutkan Laporannya Tahun 2017

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x