SEPUTARTANGSEL.COM - Politisi Partai Demokrat Andi Arief ikut menyoroti dugaan keterkaitan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dengan perusahaan produksi obat Ivermectin PT Harsen Laboratories yang ditemukan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW).
Andi Arief mengatakan, setiap obat cacing ada juga pengejar rentenya.
"Setiap masa ada orangnya.
Setiap orang ada masanya.
Setiap obat cacing ada pengejar rentenya," tulis Andi Arief, dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @Andiarief__ pada Kamis, 22 Juli 2021.
Baca Juga: ICW Duga Keterkaitan Moeldoko dan Kader PDIP dengan Ivermectin, Politisi Partai Demokrat: Memalukan
Lebih lanjut, Andi juga menyebut bahwa ada saja orang yang mencari keuntungan di tengah pandemi Covid-19.
"Ada aja yg ngejar rente di tengah pandemi," ujarnya.
Sebagai informasi, dugaan keterkaitan Moeldoko itu dirilis oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) dalam laman resmi mereka hari ini.
Baca Juga: Moeldoko dan Politisi PDIP Diduga Miliki Keterkaitan dengan Ivermectin, ICW: Krisis Dimanfaatkan
"Hasil penelusuran Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan dugaan keterkaitan anggota partai politik, pejabat publik, dan pebisnis dalam penggunaan obat Ivermectin untuk menanggulangi Covid-19," tulis ICW.
ICW mengungkapkan, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu memiliki kedekatan dengan Sofia Koswara yang menjabat sebagai Wakil Presiden PT Harsen Laboratories dan Haryoseno selaku pemilik PT Harsen Laboratories.
ICW merilis pernyataan bahwa Moeldoko telah menjalin hubungan dengan PT Noorpay Nusantara Perkasa sejak tahun 2019, di mana Sofia Koswara diketahui sebagai pemilik saham dari perusahan tersebut.
Hubungan yang dijalin antara HKTI dengan PT Noorpay Nusantara adalah terkait program pelatihan petani di Thailand.
Selain itu, pendistribusian Ivermectin di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dilakukan melalui HKTI.
ICW juga mengungkapkan bahwa anak Moeldoko, Joana merupakan pemegang saham mayoritas di PT Noorpay Nusantara Perkasa.***