Utang Negara Belum Lunas Sampai Kiamat, Dosanya Siapa yang Tanggung?

SEPUTARTANGSEL.COM - Utang harus dilunasi. Semua alim dan ulama sepakat tentang hal ini.

Banyak dalil agama yang menyatakan pentingnya melunasi utang sebelum kematian datang.

Tetapi, jika utang itu adalah utang negara, siapa yang wajib melunasinya? Jika belum lunas sampai kiamat tiba, dosanya siapa yang menanggung?

Baca Juga: Beban Utang dan Bunga Hingga Pajak Tinggi, Politisi Demokrat Taufik Rendusara: Kurang Dagelan Apalagi Coba

Pertanyaan nyeleneh dan nakal itu diungkapkan seorang perempuan muda dalam unggahan video singkat berdurasi 7 detik.

Video tersebut diunggah Zara Zettira, seorang pegiat media sosial (medsos) di akun Twitter pribadinya, @zarazettirazr, Sabtu 26 Juni 2021.

"Kalau sampai kiamat, utang negara belum lunas, dosa ditanggung presiden atau dibagi sama semua rakyat?" ucap perempuan muda berbaju batik merah putih di dalam video tersebut dengan ekspresi wajah cemas.

Baca Juga: Utang PLN Bengkak Hingga Ratusan Triliun, Fadli Zon Bongkar Pemerintah Hanya Kejar Infrastruktur

Zara mengunggah video tersebut dengan memention Habib Abu Bakar Assegaf.

"Mungkin harus bertanya oada my ustadz @abubakarsegaf. Dalilnya gimana ini pak?" cuit Zara.

Yang ditanya pun segera merespons.

"Ya ditanggung yg ngutang lah, yg ngutang kan bukan rakyat," jawab Abubakar Assegaf melalui akun Twitter @abubakarsegaf.

Baca Juga: Sebut Kenaikan Tarif Pajak Karena Utang, Said Didu: Kalian Yang Mendukung Juga Akan Merasakan

Jawaban Habib Abubakar Assegaf memancing pertanyaan netizen lainnya.

"Bener ini jawab habib?apa jwban guyonan? afwan bib," kata @Dhe_Besar.

"Beneran “al-Mas’uliyyah (Tanggung jawab itu pada pemimpin, bukan rakyat) “Kullu ro’in mas’ulun a’n ro’iyyatih (setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya -red)”," timpal Habib Abubakar Assegaf.***