Kemenkes Temukan 27 Kasus Covid-19 Varian Baru di Indonesia, Masyarakat Diharap Waspada

20 Mei 2021, 12:26 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Unsplash/Martin Sanchez

SEPUTARTANGSEL.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan, pihaknya telah menemukan 27 kasus Covid-19 varian baru di Indonesia. Salah satunya adalah kasus mutasi B1525 yang masih dalam tahap peneletian.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.

"Varian Covid-19 itu kita ketahui sudah terdeteksi di Indonesia ini. Kita sudah menemukan kalau kita ada 26. Sebenarnya ada satu lagi kasus B1525 menjadi varian of interest ya," kata Siti Nadia Tarmizi, dikutip Seputartangsel.com dari PMJ News pada hari Kamis, 10 Mei 2021.

Baca Juga: Taati Prokes! Kasus Covid-19 di Indonesia 19 Mei 2021, Masih Terus Bertambah Total 1.753.101

Nadia mengatakan, varian baru B1525 yang pertama kali ditemukan di Inggris kini masih dalam tahap observasi.

"Total ada 27 kasus, namun saat ini masih dilakukan observasi dari varian B1525," ujarnya.

Ditemukannya 27 kasus Covid-19 varian baru juga diungkapkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga: PB IDI Sebut Pandemi Covid-19 Tak Akan Berakhir Hanya Berganti Jadi Endemik Tapi Masih Renggut Nyawa Orang

Budi mengatakan, beberapa varian baru virus Corona yang kini telah masuk di Indonesia di antaranya yaitu varian B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, dan B1617 dari India.

"Total 27 itu di mana B117 itu ada 14 kasus. B1351 atau varian Afrika Selatan itu ada 2 kasus, dan B1617 itu ada 10 kasus yang kita sebut dari varian India, dan satu lagi B1525," tutur Budi.

Nadia menjelaskan, kini mutasi virus tersebut telah digolongkan oleh World Health Organization (WHO) ke dalam beberapa bagian.

Baca Juga: Covid-19 di Indonesia 18 April 2021, Total Terkonfirmasi 1.748.230, tambah 4185 Kasus

Pertama, varian of concern yakni B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, P1 dari Brazil, dan E484K dari Jepang.

Karenanya, dia meminta agar masyarakat tetap waspada terhadap varian baru virus ini.

"Itu yang harus kita waspadai karena buktinya menyebabkan tingkat penularan yang tinggi seperti yang terjadi di Inggris dan satu lagi varian Afrika Selatan. Dan ada satu lagi yang belum ditemukan di Indonesia itu adalah varian Brazil atau varian Jepang," jelasnya.

Baca Juga: Adanya Kasus Covid-19 oleh Pemudik, Pemprov DKI Jakarta Kembali Perpanjang PPKM Mikro

Dia juga menuturkan bahwa varian B1351 dari Afrika Selatan dapat menyebabkan tingkat keparahan penyakit dan memengaruhi efikasi pada vaksin Covid-19.

"Nah, varian Afrika Selatan itu dikatakan bahwa meningkatkan tingkat keparahan penyakit dan juga mempengaruhi efikasi daripada vaksin," katanya.

"Nah, ini melihat penggolongan ini tentunya dari jenis varian yaitu B117 dan B1351 ini memang digolongkan sebagai varian yang harus diwaspadai atau varian of concern," sambungnya.

Baca Juga: Perhatian, Pemudik Kembali ke Jakarta Harus Membawa Surat Keterangan Bebas Covid-19

Kedua, varian of interest. Di antaranya yakni varian B1617 dari India yang menyebabkan tsunami Covid-19 di negara asalnya.

"Nah satu lagi adalah varian of interest ya, dimana kita tahu ada B1617 yang menyebabkan kasus Covid-19 di India," pungkasnya.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler