PB IDI Sebut Pandemi Covid-19 Tak Akan Berakhir Hanya Berganti Jadi Endemik Tapi Masih Renggut Nyawa Orang

- 19 Mei 2021, 08:51 WIB
Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. /Pixabay/Thor Deichmann/


SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar IDI (Satgas Covid-19 PB IDI) Zubairi Djoerban menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 kemungkinan akan permanen.

Pandemi Covid-19 menurut Zubairi Djoerban, tidak akan hilang dari bumi atau akan selalu menghantui masyarakat.

Zubairi Djoerban menjelaskan bahwa terdapat skenario dari pandemi yang bersifat permanen ini, menurutnya pandemi bisa menjadi endemik atau flu musiman.

Baca Juga: Ada Kawah Misterius di Bawah Laut Diduga Tempat Terkuburnya 53 Awak KRI Nanggala 402, Begini Penjelasan TNI AL

Meski begitu, Zubairi Djoerban menyebutkan bahwa pandemi tersebut masih bisa merenggut nyawa seseorang.

"Ada pertanyaan sederhana beberapa orang tapi menarik bagi saya. Misalnya kapan sih pandemi berakhir.
Ya saya jawab, kemungkinannya bersifat “permanen”. Dalam arti tidak akan hilang. Skenarionya itu, bisa menjadi endemik atau seperti flu musiman—tapi masih bisa merenggut nyawa," kata Zubairi Djoerban melalui akun Twitter miliknya @ProfesorZubairi pada Selasa, 18 Mei 2021.

Sementara terkait herd immunity, Zubairi Djoerban menilai bahwa hal itu tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.

Baca Juga: Kasus Dugaan Telur Palsu Diungkap Polisi Kediri

Pasalnya, tingkat kekebalan yang dibutuhkan untuk bisa herd immunity mencapai 70 persen, sedangkan di Indonesia masih jauh.

"Lalu, apa kabar herd immunity?
Yang jelas tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Tingkat kekebalan yang diperlukan untuk mencapai itu di angka 70 persen dan kita masih jauh," tuturnya.

"Apakah ada contoh virus yang telah mencapai herd immunity? Ada. Contohnya virus penyebab cacar: variola," imbuhnya.

Baca Juga: Ketua DPD RI LaNyalla Prihatin, Guru TK Ketahuan Diteror Pinjol Malah Dipecat

Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO atau organisasi kesehatan dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus pada bulan lalu mengatakan bahwa pandemi Covid-19 memang masih jauh dari selesai.

Namun berbeda dengan pandangan Zubairi Djoerban, Tedros mengatakan bahwa pihaknya optimis dan mengatakan bahwa virus corona serta semua variannya bisa dihentikan.

Hal tersebut seiring menurunnya kasus positif dan kasus kematian dalam rentang dua bulan terakhir.

Baca Juga: Karena Masa Pandemi, Keraton Kanoman Cirebon Gelar Tradisi Halal Bihalal Terbatas

"Pandemi Covid-19 masih jauh dari usai. Namun kami punya sejumlah alasan untuk optimis. Kasus dan kematian selama dua bulan awal tahun ini mengalami penurunan menunjukkan virus dan varian nya dapat dihentikan," kata Tedros, dikutip Reuters, Selasa, 13 April 2021.

Sementara itu, seorang profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt dan direktur medis dari Yayasan Nasional Untuk Penyakit Menular, Dr. William Schaffner mengatakan bahwa virus Corona tidak akan hilang.

"Kami telah diberi tahu bahwa virus ini akan hilang. Tetapi virus ini tidak akan hilang," kata Dr. William Schaffner, dikutip dari CBS News.

Baca Juga: Video Paduan Suara di Masjid Istiqlal Jakarta Diprotes, Wakil Gubernur DKI Mohon Maaf

Namun demikian, dia mengatakan bahwa kita perlu untuk mengendalikannya, tapi dibutuhkan waktu yang sangat panjang.

"Kita perlu mengendalikannya. Kita perlu mengurangi dampaknya. Tapi itu akan mengganggu kita di masa mendatang. Dan maksud saya, selama bertahun-tahun," ujarnya.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

x