Said Didu Sebut 'Bipang' Untuk Alihkan Perhatian pada Isu Sensitif TKA Cina dan TWK KPK

9 Mei 2021, 20:41 WIB
Said Didu Sebut Pidato Jokowi Bipang Ambawang sebagai Pengalihan Isu TKA Cina dan TWK KPK /Twitter @msaid_didu/

SEPUTARTANGSEL.COM- Ramainya komentar penyebutan Bipang Ambawang oleh Jokowi pada pidatonya oleh Muhammad Said Didu dianggap sebagai pengalihan isu. 

Muhammad Said Didu menyatakan tak mungkin apa yang disebutkan Jokowi tanpa sengaja. 

Said Didu juga menyebut bahwa penyebutan Bipang Ambawang oleh Jokowi sebagai oleh-oleh khas Kalimantan punya tujuan tertentu. 

Baca Juga: Yordania Minta Israel untuk Hentikan Penyerangan Terhadap Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa

Dalam cuitan media sosialnya Muhammad Said Didu mengungkapnya sebagai pengalihan isu sensitif yang menyerang pemerintah saat ini. 

Ada dua isu sensitif yang kini sedang ramai diperbincangkan. 

Yaitu masuknya TKA Cina ke Indonesia dengan beberapa gelombang pada masa adanya pelarangan masuknya WNA ke Indonesia dan larangan mudik bagi masyarakat pada Lebaran 2021. 

Baca Juga: Ramai-ramai Soal Bipang Ambawang dalam Pidato Jokowi, Teddy Gusnaidi: Karena Babi, MUI Bisa Menghasilkan Uang

"Jangan tertipu lagi. Tidak masuk akal pidato "bipang" tdk sengaja dibuat utk alihkan perhatian tdhp isu sensitif berupa : 1) TKA China bebas masuk smtr rakyat dilarang bergerak," tulis Muhammad Said Didu pada akunnya @msaid_didu. 

Selain isu TKA Cina Said Didu juga menduga banyaknya protes pada pelaksanaan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang diberlakukan bagi calon ASN KPK.

Beberapa pertanyaan yang diajukan dalam tes TWK tersebut melanggar HAM dan pelecehan, sehingga melukai umat Islam. 

Baca Juga: Update 9 Mei 2021: Covid-19 Tangerang Selatan, Sebanyak 11.031 Orang Positif Covid-19, Dirawat 148 Orang

"Dan 2) saat isu test kebangsaan pegawai KPK yg sangat melukai perasaan umat islam," tambahnya. 

Dalam TWK ASN KPK beberapa pertanyaan yang diduga melanggar HAM dan melecehkan karena memasuki ranah pribadi. 

Diantaranya pertanyaan soal shalat pakai Qunut atau tidak, kenapa belum menikah, kalau pacaran ngapain? Mau nggak jadi istri kedua? dan lainnya. 

Baca Juga: Parsel Lebaran dan Sunnah Rasulullah, Adakah Hubungannya?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak ada relevansinya dengan TWK yang menguji nasionalisme dan integritasnya terhadap pemberantasan korupsi. ***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler