Vaksin Buatan China Miliki Efikasi Rendah, PB IDI Sebut Tetap Layak Digunakan dan Aman

14 April 2021, 10:22 WIB
Ilustrasi vaksin Pfizer /Foto: Pixabay /x3/


SEPUTARTANGSEL.COM - Vaksin buatan China memiliki efikasi yang rendah, padahal sejak awal diproduksi China mengklaim bahwa vaksin buatannya memiliki efikasi sangat tinggi.

Belakangan, China mengakui bahwa vaksin yang diproduksi oleh negeri tirai bambu itu memiliki efikasi rendah.

Sementara itu, Juru Bicara dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Iris Rengganis mengatakan vaksin buatan China masih layak digunakan meski efikasinya rendah.

Baca Juga: Waduh, Negara Ini Menghentikan Penggunaan Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson

Baca Juga: Waduh, KKP Temukan Modus Baru Pencuri Ikan Asal Vietnam di Laut Natuna Utara

Hal itu karena efikasi vaksin buatan China seperti Sinovac, masih di atas ambang batas yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia, WHO yakni 50 persen.

"Pokoknya WHO mengumumkan efikasi 50 persen minimal. Jadi apa pun yang di atas 50 persen itu layak. Yang penting dia aman," kata Iris Rengganis dalam keterangannya, di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu 14 April 2021.

Iris Rengganis mencontohkan hasil uji klinis yang dilakukan di Brasil yang menunjukkan bahwa efikasi vaksin buatan China berada di angka 50,4 atau 50,3 persen untuk vaksin Sinovac.

Baca Juga: Perhelatan Balap MotoGP Indonesia Ditunda Tahun 2022, Persiapan Sirkuit Mandalika NTB Tetap Berjalan

Baca Juga: Menyambut Ramadhan, Penumpang Diizinkan Makan dan Minum di Kereta Saat Berbuka

Meski hanya berada di angka tersebut, menurut Iris Rengganis tidak apa-apa menggunakan vaksin tersebut karena saat ini Indonesia membutuhkan vaksin.

"Karena kita butuh di masa pandemi, jadi kita tidak terlalu lihat merek lagi saat ini," tuturnya.

Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi itu juga mengatakan, efektivitas dari vaksin tersebut tidak perlu diributkan yang penting aman.

"Nanti masalah efektivitas kan sambil berjalan. Kalau perlu nanti diulang, jadi enggak perlu diributkan. Yang penting dari WHO bisa lolos efikasinya. Segala penelitian kita lihat efektivitas vaksin," ungkapnya.

Baca Juga: Madrasah dan Pondok Pesantren Akan Belajar Tatap Muka, Komisi VIII DPR: Harus Ada Persiapan Matang

Efikasi vaksin menurut Iris Rengganis tidak memiliki dampak pada kesehatan. Selain itu vaksin juga tidak meracuni bagi yang disuntik vaksin, oleh sebab itu vaksin aman digunakan.

Iris Rengganis menyebutkan setiap negara memiliki efikasi yang berbeda-beda sehingga tidak bisa untuk dibandingkan.

"Kita lihat saja sambil waktu berjalan nanti efektivitas vaksin yang akan kita lihat nantinya," tuturnya.

Indonesia berencana mendatangkan vaksin Moderna dan Pfizer dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan di Tanah Air.

Baca Juga: Astagfirullah, Gempa Kembali Terjadi di Bitung, Manado, dan Lampung Barat Kemarin 13 April 2021

Menurut Iris Rengganis, sebanyak 70 masyarakat Indonesia ditargetkan menerima vaksinasi Covid-19.

"Jadi, membutuhkan vaksin lebih banyak, kita menginginkan dari negara lain, untuk memenuhi kebutuhan, agar herd immunity tercapai," ujarnya.***

Editor: Muhammad Hafid

Tags

Terkini

Terpopuler