Stop Sebar Sertifikat Vaksinasi Covid-19 di Medsos, Menkominfo Sebut Bahayanya

17 Maret 2021, 13:46 WIB
Siaran pers peninjauan pelaksanaan Vaksinasi jurnalis /Foto: Youtube.com/Kemkominfo/

SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengimbau pada masyarakat yang telah menjalani vaksinasi Covid-19 untuk melindungi data pribadi dengan tidak menyebarluaskan sertifikat digital di media sosial.

Ia menegaskan bahwa sertifikat digital hanya dapat digunakan secara pribadi dan hanya untuk keperluan khusus, karena dalam sertifikat tersebut terdapat QR Code yang wajib dilindungi.

QR Code yang tertera di sertifikat penting untuk dilindungi agar dapat menghindari penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Nigeria Alami Krisis Ekonomi Terparah, Dipicu Harga Pangan Terus Melonjak dan Covid-19

Baca Juga: Hanya Karena Jengkel dengan Pacar, Bayi 2 Tahun Dianiaya, Ini Pelakunya

“Di dalam QR Code itu ada data pribadi, jadi sertifikat digital kita peroleh, tapi di saat bersamaan kita menjaga data pribadi kita, dengan cara tidak mengedarkannya untuk kepentingan yang tidak semestinya,” ucapnya seperti dikutip Seputartangsel.com dari kanal Youtube Kemkominfo pada hari Rabu, 17 Maret 2021.

Menurutnya, dalam sertifikat vaksinasi terdapat data pribadi dan hanya untuk kepentingan pribadi, selain itu juga dalam hal kepentingan yang berurusan dengan sertifikat, seperti hal nya dokumen perjalanan dan sebagainya.

Dalam meninjau vaksinasi tahap 2 untuk awak media, ia didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi dan Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo.

Baca Juga: Kepala Bulog Budi Waseso Bongkar Menteri 'Pemain' Impor Beras, Rocky Gerung: Korupsi Dipromosikan Negara

Baca Juga: Satgas Covid-19 Akhirnya Tunda Pemakaiannya di Indonesia, Ini Alasannya

Pada kesempatan itu, ia juga meminta kepada awak media agar dapat membantu menyebar luaskan informasi tersebut kepada masyarakat.

“Karena ini awak media, maka tentu saya harapkan informasi ini diteruskan juga kepada masyarakat,” ujarnya.

“Saya percaya rekan-rekan media sekalian mengetahui itu, sudah menyampaikan itu kepada masyarakat. Tetapi tugas kita bersama-sama tiada akhir untuk terus menyampaikan kepada masyarakat agar ruang digital kita yang menjadi tumpuan aktifitas masyarakat, bisa kita jaga dengan baik secara bersama-sama,” tambahnya.

Baca Juga: Izinkan Kompetisi Sepak Bola Saat Pandemi Covid-19, Kapolri Jadi Trending di Twitter

Baca Juga: Myanmar Berlakukan Status Darurat Militer, Tembakan Dilepaskan di Mana-Mana oleh Pasukan Keamanan

Kemenkominfo hingga hari Selasa 16 Maret 2021 telah mengidentifikasi sebanyak 130 isu hoaks yang berkaitan dengan vaksin Covid-19.

Menurut data, pada Facebook terdapat 679 konten, Instagram ada 9 konten, Twitter 45 konten, Youtube 41 konten dan TikTok 15 konten terkait hoaks vaksin Covid-19.

Oleh sebab itu, ia meminta kepada masyarakat agar memahami kondisi negara yang saat ini sedang memerangi Covid-19.

Baca Juga: Kasus Rumah DP 0 Rupiah KPK Belum Panggil Anies Baswedan, Muannas dan Guntur Pertanyakan, Kapan?

Ia menambahkan, apabila Indonesia ingin berhasil dengan cepat melawan pandemi, maka pemulihan kegiatan masyarakat bisa segera dilakukan.

Salah satu cara yang efektif adalah masyarakat menghindarkan diri dari berita hoaks terkait vaksinasi.

Menurutnya, potensi pergerakan penyebaran hoaks bisa dilakukan di media sosial lain yang bersifat terbatas dan tertutup, seperti contohnya di grup WhatsApp.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler