SEPUTARTANGSEL.COM – Diamuk oleh pandemi Covid-19 dan juga konflik internal negerinya, Nigeria kini jatuh ke dalam krisis ekonomi terparah semenjak empat tahun belakangan.
Pandemi Covid-19 yang menginfeksi dengan cepat ke berbagai belahan dunia juga dirasakan oleh negara-negara sub-Sahara seperti Nigeria.
Selain faktor pandemi, masalah keamanan dan juga stabilitas politik di negara tersebut juga ikut memperparah keadaan Nigeria, dikutip dari Aljazeera.com, inflasi di Nigeria saat ini telah mencapai 17,33 persen.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Akhirnya Tunda Pemakaiannya di Indonesia, Ini Alasannya
Nilai mata uang Nigeria, Naira Nigeria juga mengalami pelemahan terhadap dollar AS, hal ini diperparah dengan menurunnya pendapatan negara dari sektor minyak bumi.
Nigeria sudah mengalami inflasi hingga dua digit sejak 2016, hal ini membuat harga pangan menjadi melonjak lebih dari 20 persen pada Februari lalu yang diikuti oleh menyusutnya lapangan pekerjaan dan lemahnya keamanan negara.
Nigeria dikenal sebagai negara yang rentan dengan konflik-konflik rasial dan agama, tahun 2020 lalu di ibu kota negara bagian Borno yang memang sering menghadapi konflik antar warga sipil.
Baca Juga: Izinkan Kompetisi Sepak Bola Saat Pandemi Covid-19, Kapolri Jadi Trending di Twitter