SEPUTARTANGSEL.COM - Rencana impor beras oleh pemerintah ternyata menimbulkan polemik. Banyak pihak yang mengatakan bahwa wacana tersebut tidak pro rakyat dan hanya akan menyengsarakan para petani.
Kepala Bulog, Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas pun mengatakan bahwa saat ini masih tersedia ratusan ribu ton beras sisa impor di gudang.
Jumlah tersebut merupakan sisa impor tahunan yang saat ini sudah mengalami penurunan mutu atau kualitas.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Akhirnya Tunda Pemakaiannya di Indonesia, Ini Alasannya
Baca Juga: Izinkan Kompetisi Sepak Bola Saat Pandemi Covid-19, Kapolri Jadi Trending di Twitter
Karenanya, Buwas mengungkapkan bahwa saat ini beras-beras tersebut banyak yang tidak bisa disalurkan.
Meski begitu, menurutnya Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto justru tiba-tiba mewacanakan impor beras 1 juta ton.
Menanggapi hal ini, Pengamat Politik Rocky Gerung mengatakan bahwa bulog sudah biasa menjadi cash cow dari kekuasaan sejak Orde Baru.
Baca Juga: Myanmar Berlakukan Status Darurat Militer, Tembakan Dilepaskan di Mana-Mana oleh Pasukan Keamanan