SEPUTARTANGSEL.COM - Jendral TNI Luhut Binsar Pandjaitan yang saat ini menjabat Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Republik Indonesia menghibahkan tanahnya sebesar 10 hektare.
Penghibahan tanah tersebut diyakini sebagai penepatan janji dan amanah dengan guru besarnya yaitu Alm. Gus Dur.
Amanat itu berupa pembuatan sekolah bagi warga NU yang berkualitas dan amanat itu akan dilaksanakan di daerah Bogor Jawa Barat.
Baca Juga: Wah, Komjen Listyo Sigit Prabowo Sudah Resmi Jadi Kapolri Mulai Hari Ini: Begini Detailnya
Baca Juga: Jokowi: Green Product dan Green Economy yang Dicari Negara Maju, Ada di Indonesia
"Dan akhirnya kesempatan yang saya nantikan itu tiba, saya menepati janji yang pernah saya buat dengan guru saya, dan dengan didampingi oleh anak Alm. Gus Dur," tulis Luhut dalam akun Instagram @luhut.pandjaitan pada Kamis, 21 Januari 2021.
"Bersama dengan mbak @yennywahid, saya menyaksikan langsung proses hibah Tanah seluas 10 hektare di daerah Jonggol Kabupaten Bogor, untuk kemudian akan dibangun Universitas Nadhlatul Ulama Indonesia," tambahnya.
Turut hadir pula dalam penyerahan tanah hibah tersebut Ketua Umum PBNU, Prof.Dr.KH. Said Aqil Siroj dan para pengurus PBNU lainnya.
Baca Juga: Takut Pengaruhi Remaja, Rusia Larang Anime 'Death Note' dan 'Naruto'
Baca Juga: Mantan Anggota DPRD NTB Perkosa Anak Kandungnya Saat Sang Istri Dirawat di Rumah Sakit
Luhut menyampaikan akan ikut bergabung dalam merumuskan dan menentukan seperti apa grand design dari Universitas Nadlatul Ulama Indonesia tersebut.
Tahun ini diharapkan master plannya sudah jadi sehingga pemerintah dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan secara keseluruhan.
"Saya berharap kampus ini dapat melahirkan banyak intelektual yang menjunjung tinggi kebhinekaan religiusitas, yang nasionalis dan tentunya berbudaya," ujarnya.
Baca Juga: Tweet Bela Penindasan Uyghur, Akun Twitter Kedutaan Besar China Ditangguhkan
Baca Juga: Baru Dilantik Jadi Menparekraf, Sandiaga Uno Sudah Berurusan dengan KPK
Luhut juga berharap semoga adanya UNUSIA dapat menjadi rumah bagi cendikiawan dan intelektual yang memiliki misi kemanusiaan yaitu menjunjung tinggi kemanusiaan dan toleransi.***