Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Mengeluarkan Lava Pijar dengan maksimal 500m di Barat Daya

6 Januari 2021, 22:50 WIB
Lahar Merapi Sudah meluncur hingga 500 meter /

SEPUTARTANGSEL.COM- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memberikan update mengenai status aktivitas vulkanik Gunung Merapi.  Status ini berkaitan dengan keluarnya lava pijar dari puncak.

Dilaporkan, adanya aktivitas peningkatan vulkanis Gunung Merapi sudah sejak 2 Januari 2021 lalu. 

Hari ini BPPTKG melalui akun twitter @BPPTKG juga mengunggah adanya kenaikan aktivitas lava pijar Merapi. 

Baca Juga: Kasus Video Syur Gisel Terus Bergulir, Setelah MYD Kini Giliran Saksi Ahli yang Dipanggil Polisi

Baca Juga: 3 Drama Korea Akan Tayang Tahun 2021, Yuk Intip Daftarnya

Dari pantauan BPPTKG dengan beberapa kamera CCTV di seputaran Merapi diungkap. Dari pantauan CCTV pertama Pangguk dan kedua CCTV Kemirikebo Turi Sleman sebagai Induk Frekom.

Terpantau sejak Senin malam, 4 Januari 2021 pukul 19.52 WIB, guguran lava pijar keluar. 

Diperkirakan lava pijar kali ini memiliki jarak luncur lebih panjang dari sebelumnya. Guguran lava pijar diperkirakan maksimal 500 m ke arah barat daya.

Baca Juga: PSBB Diperketat, Rumah Sakit Kewalahan Terima Pasien Positif Covid-19. Ini Alasannya

Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Pemerintah Tetapkan PSBB untuk Jawa-Bali: Begini Kriterianya

Kepala BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi, Hanik Humaida menyatakan terjadi guguran yang tercatat seismigraf dengan amplitudo 33 mm dan durasinya 60 detik. 

"Pada tanggal 4 Januari 2021 pukul 19.50 WIB terjadi guguran yang tercatat di seismogram dgn amplitudo 33 mm dan durasi 60 detik. Suara guguran terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan," Terang Hanik Humaida.

Sedangkan sejak Selasa 5 Januari mulai pukul 18.00 hingga 24.00 WIB sudah tercatat 23 kali gempa guguran dengan amplitudo antara 3-41 mm dan durasi 11-127 detik.

Baca Juga: Irvan Gani, Menggalang Dana Untuk 6 Anggota Laskar FPI, Rekening Pribadi Dibobol

Baca Juga: PSBB Jawa - Bali Diperketat, Sektor Pengusaha Kuliner Makin Menjerit

Dengan kenaikan aktivitas vulkanik, Gunung Merapi ditetapkan di tingkat Siaga atau Level III. Peningkatan level aktivitas ini terjadi sejak 5 November 2020.

Hingga saat ini aktivitas vulkanik terpantau masih tinggi. 

Bertepatan dengan pengamatan kejadian tersebut, jaringan seismik Merapi merekam gempa guguran.

Berkaitan dengan hal tersebut, Hanik menyimpulkan bahwa lava pijar telah muncul di dasar Lava 1997.

Baca Juga: Puluhan Pegawai Kemenkeu Meninggal Karena Covid-19, Begini Kata Sri Mulyani

Baca Juga: Masuk Tahap Pembuktian, Kuasa Hukum Sebut Penetapan Tersangka Habib Rizieq Tidak Sesuai KUHAP

"Sinar yang teramati sebelumnya yaitu pada tanggal 31 Desember 2020 pukul 21.08 WIB, bisa jadi merupakan indikasi awal akan munculnya api diam dan lava pijar," ungkapnya.

Hanik mengapresiasi bantuan dari para pihak yang telah berbagi informasi terkait aktivitas Gunung Merapi.

"Informasi ini sangat berguna bagi pemantauan aktivitas Gunung Merapi saat ini", ujarnya.

Baca Juga: Indonesia Darurat Covid-19. Rumah Sakit Penuh, Kini 8 Pembatasan Ketat Diberlakukan

Baca Juga: Song Hye Kyo Akan Bintangi Drama Terbaru, Netizen Pilih 4 Aktor Ini Jadi Lawan Mainnya

Hanik mengimbau masyarakat untuk meningkatakan kewaspadaan akan aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat diharapkan untuk tetap mengikuti arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat, serta selalu mengikuti informasi dari sumber yang terpercaya.
erkait dengan kejadian ini. 

BPPTKG sendiri hingga saat ini belum merevisi aktivitas Gunung Merapi di mana daerah potensi bahaya masih dalam jarak maksimal 5 km dari puncak Merapi. ***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler