Wakil Ketua DPR Desak Panglima TNI Identifikasi Penemuan Drone Laut di Perairan Selayar

2 Januari 2021, 10:44 WIB
Seorang nelayan menemukan drone pengintai di Perairan Indonesia, di dekat Pulau Selayar, Sulawes Selatan. Diduga milik Angkatan Laut China. /Foto/akun twitter @Jatosint

SEPUTARTANGSEL.COM - Penemuan sebuah alat intai yang diduga kuat drone laut asal China yang ditemukan Nelayan di perairan Pulau Selayar Makassar, Sulawesi Selatan pada 26 Desember 2020 lalu sangat mengejutkan sejumlah pihak.

Hal itu turut disoroti Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin yang meminta pemerintah khususnya TNI Angkatan Laut (AL) dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) perkuat keamanan bawah laut Indonesia. Menurut Azis penemuan benda itu merupakan indikasi lemahnya kemananan bawah laut Indonesia.

Hal itu dikatakannya setelah ditemukan drone pengintai yang diduga milik China yang berbentuk tabung dan memiliki banyak sensor serta transmiter jarak jauh di kedalaman laut Selat Malaka.

Baca Juga: Jokowi Gratiskan Pembuatan SIM, Begini Cara Dapat dan Syaratnya

Baca Juga: PLN Gratiskan Biaya Listrik Mulai Januari 2021 untuk Kelompok Ini, Cek Daftarnya

"Tentunya ini menjadi perhatian khusus dan sangat berbahaya bagi keamanan NKRI, hal seperti ini perlu ditangani dengan serius dengan memodernisasi peralatan kontra-surveillance," kata Azis, Jum'at 1 Januari 2021.

Azis mengatakan keamanan bawah laut Indonesia menjadi tantangan serius yang wajib diatasi pemerintah sehingga modernisasi peralatan deteksi bawah laut perlu diperkuat. Untuk itu ia menegaskan pentingnya pengawasan di Perairan Indonesia terutama di bagian terluar NKRI.

"Tidak boleh ada drone ataupun kapal selam yang memasuki wilayah NKRI tanpa izin negara. Perairan Indonesia terutama yang di pulau terluar wajib jadi perhatian khusus TNI," kata Politisi Golkar ini.

Dia mengatakan kedaulatan wilayah Indonesia menjadi prioritas utama untuk diamankan sehingga sangat disesalkan jika memang drone pengintai tersebut bisa lolos dan masuk perairan Indonesia tanpa terdeteksi dan itu merupakan tindakan ilegal.

Baca Juga: Bertransformasi Jadi Front Persatuan Islam, Ngabalin: Tak Ada Tempat Bagi Ormas Radikal!

Baca Juga: Posko Tiga Pilar Dibangun di Dekat Eks Markas FPI, Ini Fungsinya

Azis juga meminta Kementerian Luar Negeri tegas menyampaikan nota diplomatik dengan mengirimkan surat protes kepada China. Menurutnya dengan mengirim nota itu pemerintah bisa tau apa maksud dan tujuan benda asing itu dikendalikan masuk ke wilayah Indonesia.

"Kementerian Luar Negeri juga dapat melakukan kordinasi dan komunikasi dengan Panglima TNI untuk mengambil langkah apa saja dalam menyikapi permasalahan ini," ujarnya.

Azis juga mendorong Panglima TNI dapat mengerahkan seluruh kesatuannya untuk melakukan deteksi dini di wilayah NKRI pasca-lolosnya drone pengintai yang diduga milik asing. Menurut dia, jangan sampai drone itu sudah mengirimkan data dari beberapa hasil temuan di perairan Indonesia.

Sebelumnya, seorang nelayan Indonesia menemukan benda mirip rudal lengkap dengan kamera di dalamnya di Pulau Selayar, Sulawesi Selatan saat malam Natal kemarin.

Baca Juga: Innalillahi, Ketua MK Jimly Asshiddiqie Berduka, Sosok Ini Meninggal Dunia

Baca Juga: Jangan Ketinggalan, Ini 4 Bantuan yang Diperpanjang hingga 2021, Ada yang Cair Januari Loh

Ahli pertahanan dan keamanan Australian Strategic Policy Institute, Malcolm Davis menduga benda tersebut adalah drone bawah laut yang dikirim China untuk memahami oseanografi dan sifat batimetri bawah laut wilayah tersebut.

Dilansir dari ABC News, Davis mengatakan insiden itu patut diwaspadai lantaran drone itu ditemukan pada rute maritim utama yang menghubungkan Laut China Selatan dengan Samudera Hindia dekat daratan Australia.

Davis mengatakan ini merupakan sinyal bahwa Angkatan Laut China bersiap mengerahkan kapal selam lebih dekat ke pesisir pantai utara Australia.***

Editor: Fandi Permana

Tags

Terkini

Terpopuler